Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Kucing Sphynx Tidak Memiliki Bulu?

Namun, mengapa kucing Sphynx bisa tidak berbulu? 

Penggambaran pertama kucing tidak berbulu muncul dalam ukiran suku Aztec meski sebetulnya kucing ini sudah dikenal sejak zaman Mesir Kuno.

Ini berarti kucing Sphynx adalah ras yang dipilih manusia dari mutasi genetik alami dan kuno, yaitu kehilangan bulunya.

Namun, menurut banyak pemilik, terkadang mereka mendapati kucing Sphynx mengembangkan lapisan bulu sangat tipis. Bulu ini tidak terlihat kasat mata, tapi bisa dirasakan saat merabanya. 

Pada kenyataannya, tubuh kucing Sphynx sama sekali tidak berbulu (setidaknya jika berbicara tentang jenis bulu yang biasa kita lihat pada spesies kucing lainnya). 

Untuk mengimbangi kurangnya bulu, kucing Sphynx memiliki metabolisme lebih cepat daripada kucing domestik lainnya. Hal ini menyebabkannya mengeluarkan lapisan lemak di seluruh kulit.

Kucing Sphynx akan kedinginan saat musim dingin dan terbakar di bawah sinar matahari musim panas sehingga kulit ari mereka membutuhkan perawatan khusus. 

Genetika kucing Sphynx

Dikutip dari My Animals, Senin (20/3/2023), kucing Sphynx tidak berbulu karena mengalami mutasi genetik resesif. Gen yang terlibat dalam pertumbuhan bulu yang kurang adalah KRT71, yang bertanggung jawab atas keratinisasi folikel rambut.

Dengan mutasi ini, struktur bulu rusak sejak pembuahan dan tidak menempel pada kulit. Perlu dicatat, pewarisan varian yang bermutasi (yang menjadi ciri trah ini) bersifat resesif dan autosomal. 

Setiap sel dalam tubuh kucing (dan hampir semua makhluk hidup) mengandung satu pasang kromosom, satu dari ayah dan satu dari ibu (2n).

Dengan demikian, setiap gen memiliki dua varian atau alel dalam kariotipe setiap spesimen. Fakta sifat Sphynx bersifat resesif menyiratkan hal berikut:  

1. Untuk ras kucing tidak berbulu, kedua alel gen KRT71 harus bermutasi. Resesivitas menyiratkan bahwa hal ini hanya terjadi jika alel yang lain sama dengan alel tersebut.

2. Dengan demikian, seekor kucing Sphynx hanya akan lahir dengan karakteristik yang diinginkan jika kedua orang tuanya adalah sphynx. Jika membawa satu alel yang bermutasi dan satu alel normal, kucing Sphynx akan memiliki bulu. 

3. Pewarisan sifat ini bersifat autosomal, yaitu tidak terkait dengan jenis kelamin. Karena itu, kucing Sphynx dapat berupa jantan atau betina serta proporsinya tidak berbeda antarjenis kelamin. 

Bulu ini bukan mantel, tetapi merupakan penanda sehingga ketika suhu mulai turun, bulu akan sedikit lebih terlihat. Namun demikian, hal ini tidak berarti kucing Anda bukan Sphynx sejati karena semua ras ini memiliki fitur tersebut. 

Namun, jika lebih terlihat jelas, ada kemungkinan kucing Sphynx Anda mewarisi satu alel dominan dari orang tuanya (yang tidak bermutasi) dan satu alel bermutasi.

Bukan berarti sahabat bulu berhenti menjadi seekor kucing Sphynx karena hal ini, tetapi beberapa orang menganggap kucing ini sebagai ras yang "kurang murni". 

https://www.kompas.com/homey/read/2023/03/20/181000676/mengapa-kucing-sphynx-tidak-memiliki-bulu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke