Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanaman yang Buruk dan Baik Menurut Feng Shui

Kompas.com - 24/11/2022, 11:29 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Baca juga: Pohon Bonsai di Rumah, Baik atau Buruk Menurut Feng Shui?

Ini juga merupakan tanaman sederhana untuk dirawat, hanya membutuhkan penyiraman ringan dan semi-sering untuk menjaga tanah tetap lembap setiap saat.

2. Palem

Palem adalah tanaman feng shui ideal lainnya. Pinang (juga disebut palem kupu-kupu) adalah favorit para penggemar feng shui karena daunnya yang lembut yang akan melindungi dari energi keras.

Tanaman ini membutuhkan lebih banyak sinar matahari langsung daripada bambu dan dapat tumbuh cukup besar sehingga perlu diposisikan dengan tepat.

Ilustrasi tanaman hias pakis Boston. SHUTTERSTOCK/JADEZMITH Ilustrasi tanaman hias pakis Boston.

3. Pakis

Pakis seperti pakis Boston tidak hanya populer karena efek pembersihan tetapi juga karena kemampuannya untuk membersihkan udara dan menghilangkan polutan. 

Baca juga: Lidah Mertua Termasuk Tanaman Buruk Dalam Feng Shui, Betulkah?

Tanaman ini juga cukup kecil untuk dipajang sebagai tanaman gantung yang rimbun di ruangan dengan sinar matahari tidak langsung.

Pastikan tanah selalu lembap dan semprotkan sesekali untuk menjaga kebutuhan kelembapan tanaman, ini akan menjadi tanaman yang bagus untuk menyeimbangkan energi di ruang kamar mandi yang lebih kecil.

4. Money plant

Pohon uang mudah dirawat dan merupakan contoh sempurna tanaman yang mendorong feng shui positif. Mereka menarik untuk dilihat dan sangat terkait dengan keberuntungan serta kekayaan dan kemakmuran.

5. Tanaman giok

Tanaman giok adalah sukulen dengan pemeliharaan rendah yang sempurna untuk menarik kemakmuran. Dalam budaya Tiongkok, daunnya dianggap menyerupai koin, dan kemampuannya untuk tumbuh dari generasi ke generasi berarti sering digunakan sebagai pusaka yang makmur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com