Jutaan tahun melompat atau jatuh dari ketinggian memastikan kucing telah beradaptasi untuk menangani jatuh dengan baik.
• 'Refleks meluruskan' yang dimiliki kucing memungkinkan mereka untuk memutar tubuhnya saat jatuh untuk mendarat dengan empat kaki.
• Kucing memiliki luas permukaan tubuh yang besar dibandingkan dengan beratnya, yang mana ini juga membantu mengurangi kekuatan pendaratan mereka.
• Kucing juga memiliki fleksibilitas yang besar pada tulang dan ligamennya sehingga membantu mereka untuk mempertahankan cedera minimal akibat benturan.
Baca juga: 9 Ras Kucing Paling Ramah, dari Persia Hingga Birman
Tidak ada yang tahu dari mana ungkapan 'kucing memiliki sembilan nyawa' berasal, tetapi itu pasti sudah ada selama berabad-abad.
William Shakespeare, seorang pujangga pada abad 16 dan 17 sudah menggunakan ungkapan tersebut di dalam buku Romeo and Juliet.
Ada juga pepatah Inggris kuno yang menyatakan: 'Seekor kucing memiliki sembilan nyawa. Tiga nyawa untuk dia bermain, tiga nyawa untuk dia saat tersesat, dan tiga nyawa terakhir untuk bertahan'.
Dari sinilah mungkin muncul mitos bahwa kucing memiliki sembilan nyawa, meski jelas pepatah itu hanya untuk bersuka ria.
Baca juga: Apakah Kucing Mengingat Pemiliknya dan Orang Lain?
Menariknya, mitos bahwa kucing memiliki banyak nyawa ada di seluruh dunia. Namun, tidak selalu sembilan nyawa karena jumlahnya bervariasi dari satu budaya ke budaya lain.