Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Penanganan Awal untuk Kucing Panleukopenia

Kompas.com - 11/09/2022, 19:45 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPanleukopenia adalah virus yang menyerang kucing dan sangat mematikan, terutama pada kucing yang belum divaksinasi.

Bahkan, kucing berusia di bawah setahun bisa mati mendadak jika terpapar panleukopenia. Untuk induk kucing yang sedang hamil, virus ini dapat membahayakan janinnya.

Baca juga: Mengenal Virus Panleukopenia pada Kucing dan Gejalanya

Dokter hewan Elfan Darmawan mengatakan penularan panleukopenia bisa terjadi secara langsung dan tidak langsung melalui sekresi kucing pengidap penyakit ini.

“Secara langsung, misalnya, berhubungan dengan air liur, feses, atau kadang yang menderita pilek dari panleukopenia akan mudah,” jelasnya dalam talk show Kind of Talks di media sosial Kompas.com bertajuk “Jaga Kucing Kesayangan dari Virus Panleukopenia”, Rabu (7/9/2022).

Kondisi ini dapat terjadi ketika kucing saling cium atau menjilat. Air liur dari kucing pengidap panleukopenia dapat menempel pada tubuh kucing sehat dan menyebabkannya sakit.

Menurut Elfan, panleukopenia juga bisa menyerang kucing rumahan yang tidak pernah keluar rumah karena pemiliknya masih keluar rumah. Artinya, penularan terjadi secara tidak langsung. 

"Pemilik keluar-masuk rumah dan dari sepatunya atau bajunya bisa berhubungan dengan sekresi kucing pengidap panleukopenia. (Misalnya) melewati daerah kucing dengan panleukopenia dan menginjak atau terkena (kotorannya). Mereka membawa virus (ke rumah),” tuturnya.

Baca juga: Cara Mencegah Panleukopenia pada Kucing Peliharaan

Cara mencegah kucing terkena panleukopenia

Ilustrasi kucing.Ludemeula Fernandes/ Unsplash Ilustrasi kucing.

Cara pencegahannya sendiri cukup mudah dan terbagi menjadi dua, yaitu pencegahan internal dan eksternal.

Pencegahan internal bisa dilakukan, dari vaksinasi yang sesuai jadwal serta memberikan vitamin, makanan, dan obat yang telah direkomendasikan dokter hewan.

Sementara pencegahan eksternal dengan menjaga lingkungan hidup kucing peliharaan tetap bersih dan mengisolasinya di area terpisah.

Nah, untuk kunjungan ke dokter hewan sendiri, tidak semua orang bisa langsung melakukannya. Mungkin, ada yang lokasinya cukup jauh dari klinik atau klinik trngah tutup.

Lantas, bagaimana penanganan awal panleukopenia pada kucing yang bisa dilakukan sembari menunggu jadwal kunjungan ke dokter?

Baca juga: Bisakah Virus Panleukopenia pada Kucing Menular ke Manusia?

Penanganan awal panleukopenia pada kucing

Elfan kembali menegaskan, panleukopenia adalah jenis penyakit yang tingkat kematiannya sangat tinggi di kalangan kucing yang mengidapnya.

“Langkah penanganan pertama dengan disuapi makanan dan cairan untuk mencegah dehidrasi. Itu paling penting untuk menunggu sampai bisa ke dokter hewan,” katanya.

Pastikan makanan yang diberikan adalah makanan khusus kucing, terutama yang sesuai usianya agar mudah dicerna sahabat bulu.

Ilustrasi kucing Himalaya dengan warna bulu abu-abu yang memiliki tampilan mirip dengan kucing Kashmir.Shutterstock/Riana Ambarsari Ilustrasi kucing Himalaya dengan warna bulu abu-abu yang memiliki tampilan mirip dengan kucing Kashmir.

Apabila mulai terlihat penurunan napsu makan, segera bawa ke dokter hewan untuk memastikan apakah ini karena penyakit lain atau panleukopenia.

“Gejala awal sudah langsung ke dokter hewan, enggak usah nunggu parah. Bila ke dokter hewan, sebagian besar (penanganan) diberi obat-obatan lewat infus atau suntikan,” ujar Elfan.

Baca juga: Memberikan Obat Manusia pada Kucing Sakit, Amankah?

Memengaruhi tingkat penyembuhan?

Meski sudah dibawa ke dokter hewan, Elfan menjelaskan tingkat penyembuhan panleukopenia belum tentu 100 persen.

Namun, pihak dokter hewan tetap akan melakukan berbagai cara mengatasi gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini.

“Misalnya, panas akan dikendalikan suhu badannya. Kalau diare disertai berdarah, harus segera dikasih antibiotik yang baik dan sesuai dengan indikasinya,” terangnya. 

Baca juga: Ini Usia Hidup Kucing dan Perbandingan dengan Umur Manusia

Deretan hal tersebut, jika disertai pemberian makanan dan diterima tubuh kucing, tingkat penyembuhan cukup tinggi, terutama pada anak kucing berusia dua sampai tiga bulanan yang induknya sudah divaksin sesuai jadwal.

“Kalau induk juga enggak divaksin, kita hanya andalkan daya tahan tubuh kucing sendiri. Kita coba bangkitkan lewat infus, disuap makanan, dan dikasih obat. Mereka bisa lawan penyakit dengan tubuhnya sendiri,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com