Pilih deterjen dengan alternatif pemutih atau enzim, menggunakan jumlah maksimum yang direkomendasikan.
Anda dapat meningkatkan daya pembersihan deterjen dengan menambahkan penguat cucian, seperti boraks, pemutih oksigen, atau soda cuci untuk membantu mempertahankan keputihan. Sebelum mencuci, rendam pakaian yang sangat kotor menggunakan deterjen enzim atau pemutih oksigen, dan cuci secara terpisah.
Baca juga: Cara Memutihkan Pakaian Putih Tanpa Menggunakan Pemutih
Untuk menghilangkan keringat dan noda berminyak lainnya, lakukan pra-perawatan dengan deterjen cair, cairan pencuci piring, atau sampo (gunakan yang tidak berwarna untuk menghindari transfer pewarna).
Gosokkan cairan dengan lembut ke kain menggunakan sikat gigi bersih atau sikat kulit. Atasi noda berwarna seperti tumpahan makanan seperti kopi atau jus dan ketiak menguning, yang merupakan residu dari antiperspiran atau deodoran, dengan mengoleskan pemutih oksigen cair langsung ke kain segera sebelum dicuci.
Sebulan sekali, atau saat pakaian putih Anda kusam, cuci dengan penghilang warna atau rendam pakaian dalam air mendidih dan pemutih oksigen di dalam baskom (ini hanya cocok untuk kain yang tidak akan menyusut).
Anda mungkin harus bereksperimen untuk menentukan teknik mana yang paling memutihkan.
Baca juga: 3 Cara Mencegah Pakaian Lecek
Jika air Anda memiliki kandungan zat besi yang tinggi (cari noda kemerahan di kamar mandi dan kloset), cuci dengan produk penghilang zat besi.
Jangan gunakan pemutih klorin, sebab ketika dikombinasikan dengan setrika dan air panas, bisa menguningkan pakaian. Sebagai gantinya, gunakan pemutih oksigen, yang merupakan alternatif yang lebih efektif dan lebih ramah lingkungan.
Untuk air sadah (dibuktikan dengan endapan kasar dan sulit dibersihkan pada perlengkapan kamar mandi), beberapa label deterjen meminta penggunaan dalam jumlah yang lebih banyak.