Salah satu bagian dari cara aplikasi herbisida yang baik yaitu dengan melakukan indetifikasi gulma yang hendak dikendalikan. Tujuannya, agar herbisida yang diaplikasikan bekerja secara maksimal.
Cara identifikasinya bisa dilakukan dengan menentukan area sampel, catat, proporsikan jenis gulma, dan simpulkan jenis gulma yang ada di area tersebut. Setelah itu, tentukan bahan aktif yang akan digunakan untuk mengendalikan gulma target tersebut.
Jika Anda ingin mengendalikan gulma berdaun sempit, maka Anda bisa menggunakan bahan aktif glifosfat, sulfosat, dan ammonium glufosinat.
Baca juga: 3 Contoh Gulma Berdaun Sempit dan Nama Latinnya
Sementara itu, untuk gulma berdaun lebar, Anda bisa menggunakan herbisida dengan bahan aktif metsulfuron methyl.
Waktu aplikasi menjadi penentu keberhasilan aplikasi herbisida. Untuk menentukan waktu yang tepat, maka Anda harus mengetahui rotasi semprot dan keadaan gulma.
Apabila gulma sangat peka, maka cara aplikasi herbisida bisa dilakukan saat masih muda dan pada cuaca kering. Meskipun demikian, secara umum aplikasi herbisida dilakukan saat cuaca cerah untuk mencegah pencucian akibat air hujan.
Rotasi semprot tergantung dari umur tanaman, jenis gulma, jenis herbisida, jenis tanah, kerapatan gulma, dan keadaan iklim setempat. Rotasi penyemprotan sangat penting untuk dilakukan agar gulma bisa terkendali dengan maksimal.
Maka dari itu, program pengendalian dan intervalnya perlu dibuat berdasarkan pengamatan lapangan sebuah aplikasi dilakukan.
Baca juga: Catat, Ini 6 Jenis Herbisida untuk Mengendalikan Gulma