Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Unik Anjing Shih Tzu, dari Ras Tertua sampai Hampir Punah

Kompas.com - 20/07/2022, 13:26 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Shih Tzu merupakan ras anjing yang diklasifikasikan dalam kelompok mainan di sebagian besar negara.

Hal ini lantaran anjing Shih Tzu memiliki tubuh mungil, yakni tinggi 20-27 sentimeter dan berat badan empat hingga tujuh kilogram. Tak heran, menjadikannya salah satu ras anjing lucu dan menggemaskan di dunia. 

Baca juga: Mengenal Anjing Shih Tzu, dari Sejarah, Karakteristik, dan Perawatan

Sama dengan kebanyakan ras anjing mainan, Shih Tzu cepat menjadi besar dan mencapai ukuran dewasa sekitar 10 bulan.

Meski kecil, anjing Shih Tzu sangat lincah, ceria, penyayang, dan mudah beradaptasi. Selain itu, Shih Tzu memiliki tampilan menggemaskan seperti moncong cukup pendek, kepalanya membulat, mata cukup menonjol, serta memiliki bulu lurus yang panjang dan lebat.

Bulu ini membutuhkan perawatan cukup. Mengingat ras anjing ini kecil, bulu yang dibiarkan terus tumbuh lama bisa menyapu tanah.

Untuk mengenal lebih jauh, berikut sejumlah fakta unik anjing Shih Tzu dikutip dari Mental Floss, Rabu (20/7/2022).  

Baca juga: 6 Fakta Menarik Tentang Anjing Shih Tzu yang Perlu Diketahui

Ras anjing tertua

Ilustrasi anjing Shih Tzu Unsplash/Karsten Winegeart Ilustrasi anjing Shih Tzu
Tidak ada yang tahu persis kapan anjing Shih Tzu muncul, tapi disebut-sebut ras anjing ini telah ada sejak 624 Masehi. Ini menjadi fakta unik anjing Shih Tzu.  

Seperti kebanyakan ras purba, sulit menentukan kapan dan bagaimana asal usul anjing Shih Tzu. Ada banyak spekulasi tentang asal usul anjing Shih Tzu.

Menurut salah satu teori populer, ras anjing ini berasal dari Tibet dan ditinggal bersama para biksu Buddha, yang akhirnya sampai ke Cina. 

Baca juga: 5 Ras Anjing Bulldog yang Cocok Dipelihara di Rumah

Saat itu, biksu Tibet memelihara sejumlah anjing mirip singa, yang mereka sebut sebagai “anjing suci”. Sejak zaman Buddhisme awal, singa telah menjadi simbol agama yang penting, mewakili Bodhisattva, atau "anak-anak Buddha". 

Menurut beberapa catatan, Dalai Lama datang ke Tiongkok pada abad ke-17 dengan tiga singa yang seperti anjing. Setelah itu, pendahulu Shih Tzu ini dibiakkan dengan anjing Cina dan menghasilkan anak anjing dengan moncong lebih pendek.

Pada awal abad ke-20, permaisuri Cina, Tzu-hsi, dianugerahi sepasang anjing singa Tibet. Dia segera terpikat dan mencegah anjing tersebut berkembang biak dengan peking dan pug dalam perawatannya. Hasilnya, anjing Shih Tzu yang kita kenal dan cintai saat ini. 

Baca juga: 5 Fakta Unik Anjing Bulldog, dari Sejarah Kelam sampai Sulit Beranak

Berhubungan dekat dengan serigala 

Ilustrasi anjing Shih tzu.PIXABAY/radoslaw_zmudzinski Ilustrasi anjing Shih tzu.
Selanjutnya, fakta unik anjing Shih Tzu adalah berhubungan dekat dengan serigala. Anjing Shih Tzu yang lucu dan menggemaskan memiliki hubungan lebih dekat dengan serigala daripada banyak ras anjing yang tampak lebih ganas.

Pada 2004, para peneliti di Fred Hutchinson Cancer Research Center, Seattle, Amerika Serikat, menguji data genetik 414 anjing dari 85 ras anjing berbeda.

Mereka menyimpulkan ras anjing asal Asia, dari akita yang mengesankan sampai ke Peking yang kecil, adalah beberapa ras anjing tertua dan paling dekat hubungannya dengan nenek moyang serigala Canis lupus familiaris. 

Baca juga: Perbedaan antara Alaskan Malamute dan Siberian Husky

Anjing kesayangan bangsawan

Terlepas dari kesamaan genetik dengan serigala, anjing Shih tzu dibiakkan untuk menjadi sahabat bulu yang penuh kasih. Fakta unik anjing Shih Tzu menjadi anjing kesayangan banyak bangsawan serta menjalani kehidupan mewah di istana, hal yang diinginkan banyak anjing.

Bulu tebal Shih Tzu membuatnya menjadi "radiator" yang efektif dan digunakan pemiliknya untuk menghangatkan tempat tidur mereka. 

Baca juga: Fakta-fakta Tentang Siberian Husky, Wajah Mirip Serigala tapi Lembut

Punya banyak nama 

Ilustrasi anjing Shih tzuShutterstock/Seba Tataru Ilustrasi anjing Shih tzu
Ras anjing kecil ini memiliki daftar nama panggilan yang panjang. Shih tzu secara kasar diterjemahkan menjadi anjing singa kecil.

Selain itu, disebut "anjing di bawah meja", "anjing Fu", "anjing kejut", "anjing berlengan", "pudel Tibet", dan banyak lagi. Shih tzu kadang-kadang disebut sebagai anjing berwajah krisan karena bulu wajah yang unik, yang menyebar seperti kelopak bunga

Baca juga: 7 Fakta Menakjubkan Anjing Siberian Husky, Si Serigala yang Ramah

Hampir punah 

Sama dengan ras anjing Tiongkok lainnya, Shih Tzu hampir punah ketika Partai Komunis mulai mengambil alih. Beruntung, beberapa peternak anjing berdedikasi melindungi ras anjing ini.

Sebanyak tujuh Shih Tzu jantan dan tujuh betina selamat. Ke-14 anjing itu bertanggung jawab untuk memperbanyak kembali ras anjing Shih Tzu. 

Baca juga: 8 Ras Anjing yang Tidak Cocok untuk Penderita Alergi

Bintik pada dahi punya cerita legenda

Terakhir, fakta unik anjing Shih Tzu adalah memiliki erat dengan cerita leganda. Misalnya, bintik putih kecil yang dimiliki kebanyakan anjing Shih tzu pada dahinya, yang dikenal sebagai "Bintang Buddha", mempunyai cerita tersembunyi. 

Menurut legenda, Buddha bepergian dengan anjing pendamping kecil yang sangat mirip dengan Shih Tzu. Ketika sekelompok perampok mencoba menyerang Buddha, anjing kecil itu berubah menjadi singa ganas dan mengejar para pencuri itu.

Buddha sangat bersyukur, lalu mencium kening anjing itu, dan memberinya tanda putih kecil. Tanda tersebut dikatakan mewakili pelana Buddha yang digunakan untuk menunggangi anjing yang berubah menjadi singa tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com