"Lebih baik menggunakan seprai krem karena kain putih cerah mungkin terlalu merangsang otak. Ini mungkin mengasosiasikannya dengan siang hari, yang dapat menyebabkan penurunan kadar hormon pemicu tidur yang disebut melatonin," tutur Savy.
Biru muda mungkin dikagumi karena kualitas terapeutiknya, seperti langit, tetapi para ahli mendesak agar warna alami ini tidak digunakan di kamar tidur.
Baca juga: Tips Aman Mencuci Seprai Serat Bambu agar Tahan Lama dan Tetap Halus
Savy menyarankan untuk menghindari warna putih untuk rangsangannya, dia menjelaskan bahwa biru muda juga sama provokatifnya.
"Biru muda adalah yang juga bisa menciptakan ilusi siang hari. Lebih baik memilih seprai biru tua dan biru tua saja," ungkapnya.
Saat memutuskan ide warna kamar tidur, banyak orang yang berpikir jika warna merah menjadi warna yang dapat digunakan di dalam kamar. Namun, pakar tidur dan CEO MattressNextDay Martin Seeley menjelaskan, warna merah terlalu kuat untuk tidur.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa merah memiliki pigmen yang sangat kuat sehingga bahkan dapat memicu agresi atau kemarahan, yang merupakan kebalikan dari apa yang Anda inginkan saat tertidur. Sebaliknya, Anda ingin perasaan tenang dan detak jantung Anda melambat saat ingin beristirahat," ujar Seeley.
Baca juga: Menjemur Vs Mesin Pengering, Mana Terbaik untuk Mengeringkan Seprai?
Savy menambahkan bahwa warna-warna cerah, seperti merah, kuning, dan oranye, dapat mengingatkan otak akan sinar matahari.
"Tentu saja, ini dapat menyebabkan penurunan produksi melatonin, menyebabkan keterlambatan tidur atau masalah terkait lainnya," imbuhnya.
"Sementara warna coklat atau krem netral dapat mendorong perasaan tenang di malam hari, hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk coklat tua," imbuh Seeley.