Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 07/02/2023, 08:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Alpukat adalah salah satu buah populer di Indonesia. Alpukat yang berkembang di Indonesia kebanyakan berasal dari Amerika Tengah dan sedikit dari Guatemala.

Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, di Indonesia, tanaman alpukat masih merupakan tanaman pekarangan, belum dibudidayakan dalam skala usaha tani. Alpukat dapat ditemukan di seluruh daerah di Indonesia.

Adapun daerah penghasil alpukat adalah Jawa Barat, Jawa Timur, sebagian Sumatera, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara.

Baca juga: Ragam Cara Menyimpan Alpukat agar Tidak Cepat Busuk

Ilustrasi menanam alpukat, buah alpukat di pohon. PIXABAY/SANDID Ilustrasi menanam alpukat, buah alpukat di pohon.

Anda bisa menanam alpukat di lahan pekarangan rumah untuk dapat menikmati hasilnya. Buah alpukat yang dipanen bisa dimakan begitu saja, dijadikan jus, dicampur dengan bahan lain lalu dijadikan es, dan olahan lainnya.

Berikut cara menanam alpukat dari biji agar cepat berbuah.

1. Persiapan bibit alpukat

Bibit alpukat dapat diperoleh dengan tiga cara, yaitu dengan cara cangkok atau setek batang, biji, dan okulasi atau sambung pucuk. Apabila Anda akan menanam alpukat dari biji, maka anda perlu penyemaian biji terlebih dahulu.

Buah alpukat yang sudah tua dibelah, kemudian bijinya diambil. Selanjutnya, biji dijemur selama sekitar tiga jam, lalu letakkan di tempat yang teduh.

Baca juga: Panduan Cara Menanam Alpukat dari Biji

Semai biji pada polybag semai. Lakukan perawatan pada biji benih hingga tumbuh menjadi bibit dengan ketinggian sekitar 1 meter atau siap dipindah tanamkan di lahan tanam.

2. Persiapan lahan

Lahan yang akan digunakan untuk budidaya alpukat harus diolah terlebih dahulu. Bersihkan semua gulma atau tanaman pengganggu, pepohonan, hingga batu yang ada pada lahan tanam.

Setelah itu, gemburkan lahan tanam dengan cara dibajak atau di cangkul, kemudian di cangkul halus sebanyak dua hingga tiga kali.

 

Ilustrasi alpukat mentega. SHUTTERSTOCK/UTIK MARGARINI Ilustrasi alpukat mentega.

3. Persiapan lubang tanam

Setelah lahan tanam siap, selanjutnya buatlah lubang tanam dengan ukuran lubang tanam sekitar 60 x 60 cm dengan kedalaman sekitar 60 hingga 80 cm. Namun, jika Anda menanam bibit alpukat dari biji, maka lubang tanam dibuat lebih dalam.

Baca juga: Cara Menyimpan Alpukat agar Cepat Matang dan Tetap Segar

Jika bibit yang akan ditanam banyak, maka lubang tanam dibuat dengan jarak yang sama, yaitu sekitar 6  x 6 meter. Jika lubang tanam telah dibuat, selanjutnya isi lubang tanam dengan pupuk kandang hingga dua pertiga bagian lubang tanam.

Biarkan pupuk meresap sempurna dalam tanah maka diamkan lubang tanam selama sekitar tiga hingga empat minggu.

4. Menanam bibit alpukat

Setelah bibit dan lubang tanam siap, segera lakukan penanaman. Masukkan bibit dalam lubang tanam yang telah disiapkan.

Akan tetapi, sebelum dimasukkan polybag semai dibuka dahulu dengan hati-hati, jangan sampai media semai hancur. Setelah bibit dimasukkan dalam lubang tanam, timbun kembali dengan tanah bekas galian lubang.

Baca juga: Cara Menanam dan Merawat Tanaman Alpukat di Dalam Ruangan

Setelah itu, lakukan penyiraman.

5. Menyiram tanaman

Lakukan penyiraman setiap hari pada bibit yang baru ditanam, karena bibit tersebut membutuhkan banyak air. Penyiraman dilakukan setiap pagi atau sore hari dan apabila hujan tidak perlu dilakukan penyiraman.

6. Penyiangan

Lakukan penyiangan secara rutin pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang ada disekitar tanaman alpukat.

Ilustrasi alpukat, buah alpukat, alpukat mentega. SHUTTERSTOCK/TYASINDAYANTI Ilustrasi alpukat, buah alpukat, alpukat mentega.

7. Menggemburkan tanah

Gemburkan tanah yang ada di sekitar tanaman alpukat, karena tanah yang terkena siram setiap hari akan memadat dan asupan udara mengurang sehingga tanaman kesulitan menyerap nutrisi yang dibutuhkannya. Penggemburan harus dilakukan dengan hati-hati agar akar tidak putus.

Baca juga: Cara Menanam Alpukat Cipedak, Buahnya Legit dan Manis

8. Pemangkasan tanaman alpukat

Apabila cabang yang tumbuh terlalu rapat atau cabang ada yang mati maka lakukan pemangkasan. Setelah dipangkas, bagian bekas pangkas diberi fungisida agar tidak terinfeksi jamur atau penyakit.

9. Pemupukan

Lakukan pemupukan secara teratur sebanyak empat kali dalam setahun dengan jumlah pupuk yang diberikan bergantung pada umur tanaman. Pupuk yang biasa digunakan untuk pemupukan adalah pupuk urea, TSP, dan KCl.

Pemupukan dilakukan dengan cara dimasukan dalam lubang yang dibuat melingkar di bawah tajuk tanaman dengan kedalaman sekitar 30 hingga 40 cm.

10. Panen

Alpukat akan mulai berbuah setelah berumur sekitar 10-15 tahun jika ditanam melalui biji. Adapun ditanam dengan sistem vegetatif biasanya akan mulai berbuah setelah berumur sekitar 5 hingga 8 tahun, tergantung pada perawatan yang diberikan.

Baca juga: Cara Menanam Alpukat Aligator di Pekarangan Rumah

Biasanya buah akan dapat dipanen setelah 6 hingga 7 bulan setelah bunga mekar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com