BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Polytron

Sebelum Tarif Naik, Lakukan 5 Hal Berikut untuk Menghemat Listrik di Rumah

Kompas.com - 31/03/2022, 10:02 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana melepas penyesuaian tarif listrik atau automatic tariff adjustment (ATA) untuk 13 golongan pelanggan nonsubsidi yang telah ditahan sejak 2017.

Artinya, tarif listrik pada 13 golongan pelanggan tersebut akan disesuaikan mengikuti pergerakan komponen pembentuk harga.

Diberitakan Kontan, Kamis (27/1/2022), pemerintah sepakat bahwa penyesuaian tarif akan dilakukan paling lambat 6 bulan dari awal tahun atau sekitar semester II 2022.

Tak dapat dimungkiri, kebijakan tersebut berpotensi membuat pengeluaran rumah tangga Anda membengkak. Terlebih, sejumlah bahan pokok saat ini juga mengalami kenaikan harga.

Meski pemerintah belum menetapkan besaran kenaikan tarif, sebaiknya Anda mulai membiasakan diri untuk menghemat listrik di rumah.

Dirangkum dari Hunker, Rabu (15/4/2020), berikut 5 hal yang bisa dilakukan untuk menghemat listrik di rumah.

1. Beralih ke lampu LED

Jika dibandingkan lampu biasa, lampu light-emitting diode (LED) dapat menghemat konsumsi daya listrik sebesar 20 hingga 75 persen. Penghematan ini akan membantu mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk biaya tagihan listrik.

(Baca juga: Membandingkan Empat Jenis Lampu dan Biaya Listrik yang Bisa Dihemat)

Sebagai lampu hemat energi, lampu LED juga membantu upaya pelestarian lingkungan. Lampu ini tidak membutuhkan energi besar untuk menyala dan dinilai lebih tahan lama.

Kedua hal tersebut dapat membantu mengurangi emisi karbon dan proses daur ulang di tempat pembuangan akhir.

Tak hanya itu, lampu LED juga tidak mengeluarkan cahaya yang mengganggu dan berkedip-kedip. Lampu ini pun cenderung menghasilkan cahaya yang lebih terang sehingga ideal digunakan di berbagai ruangan rumah.

2. Atur suhu kulkas dan freezer

Demi menjaga kualitas makanan, terkadang pengguna mengatur suhu kulkas dan freezer lebih rendah dari yang diperlukan. Akibatnya, penggunaan energi meningkat. Tagihan listrik pun membengkak.

Untuk menghindari hal tersebut, pertahankan suhu kulkas dan freezer agar tetap ideal. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat mengatakan, suhu kulkas yang direkomendasikan sekitar 1,7-3,3 derajat Celcius. Sementara itu, suhu freezer sebaiknya diatur sekitar minus 17 derajat Celsius.

3. Bersihkan AC secara berkala

Air conditioner (AC) merupakan salah satu perangkat elektronik yang membutuhkan daya listrik besar.

Ketika digunakan saat cuaca sedang terik, AC akan bekerja lebih keras untuk menjaga suhu ruangan tetap sejuk. Hal ini turut meningkatkan penggunaan energi yang berpotensi menambah biaya tagihan listrik.

(Baca juga: 5 Alasan Mengapa AC Perlu Dibersihkan)

Guna membantu mengurangi beban kerjanya, Anda sebaiknya membersihkan AC setiap 3 bulan sekali. Selain itu, Anda juga perlu mengganti filter udara di unit indoor AC minimal setahun sekali.

Filter tersebut berfungsi untuk menyaring kotoran sehingga tidak menyebar ke seluruh rumah. Ketika kotoran terlalu menumpuk, beban kerja dan konsumsi daya AC otomatis meningkat.

4. Gunakan tirai blackout

Konsumsi daya listrik dalam penggunaan penyejuk ruangan, khususnya saat musim kemarau, juga bisa disiasati dengan menggunakan tirai blackout. Tirai yang berbahan lebih tebal ketimbang tirai biasa ini dirancang untuk menghalangi sinar matahari masuk ke dalam ruangan.

Jadi, menggantung tirai blackout di jendela dapat menjaga rumah tetap sejuk dari terik matahari musim kemarau. Hal ini juga membantu mengurangi kebutuhan untuk menyalakan AC.

5. Pilih mesin cuci hemat listrik

Selain AC, barang elektronik lain yang juga membutuhkan daya listrik besar adalah mesin cuci. Untuk itu, Anda sebaiknya memilih mesin cuci yang hemat daya. Sebagai rekomendasi, Anda dapat memiliki mesin cuci seri Wonder Wash dari Polytron.

Mesin cuci seri Wonder Wash dari PolytronPolytron Mesin cuci seri Wonder Wash dari Polytron

Untuk diketahui, mesin cuci bukaan depan (front loading) tersebut telah dilengkapi dengan fitur pengering (dryer). Dengan demikian, seluruh proses, mulai dari pencucian hingga pengeringan dapat dilakukan pada satu mesin.

Sebagai mesin cuci 2-in-1, Wonder Wash Polytron juga mampu mendeteksi kelembapan sekaligus mengatur mode pengeringan secara otomatis hingga kering 100 persen.

Kemudian, mesin cuci tersebut juga mengusung teknologi steam wash. Teknologi ini mengandalkan uap panas bersuhu 90 derajat Celcius. Suhu ini dapat membantu membunuh 99 persen virus, bakteri, dan kuman yang menempel pada pakaian.

Selain itu, Polytron juga menyematkan teknologi inverter pada mesin cuci seri Wanderwash. Teknologi ini membantu mesin cuci menyesuaikan kecepatan motor penggerak dengan beban kerjanya.

Dengan demikian, mesin cuci akan mengonsumsi daya listrik lebih sedikit ketika beban kerjanya cenderung ringan.

Berbagai keunggulan tersebut membuat mesin cuci Wonder Wash Polytron 2-in-1 Washer Dryer dapat mengeringkan pakaian dengan biaya listrik kurang dari Rp 90 per potong. Dengan kata lain, Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 800 per kilogram (kg) pakaian.

Biaya tersebut tentu akan membantu Anda menghemat pengeluaran rumah tangga sebelum menghadapi rencana kenaikan tarif listrik mendatang. Tak hanya menghemat biaya listrik, Mesin Cuci 2-in 1 Washer Dryer Wonder Wash Polytron juga membantu Anda mencuci pakaian dengan mudah.


Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com