Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Berisiko Buruk, Jangan Jemur Cucian Basah di Dalam Rumah

Kompas.com - 26/03/2022, 18:33 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

 

"Lingkungan lembap mendorong pertumbuhan jamur yang dapat melepaskan 'benih' yang disebut spora. Spora dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Jamur dan spora jamur sering tidak terlihat dengan mata telanjang," kata Pheena Kenny dari Asthma Society of Ireland.

Mereka yang menderita asma, masalah kulit, dan sistem kekebalan yang lemah, bersama dengan anak-anak dan orang tua, kemungkinan besar akan terkena dampaknya.

Bahkan spora Aspergillus fumigatus juga dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang membahayakan.

Profesor Denning di National Aspergillosis Center di Manchester mengatakan bahwa satu beban pakaian yang dicuci mengandung hampir dua liter air yang dilepaskan ke dalam ruangan.

Baca juga: Cara Membuat Cucian Cepat Kering di Musim Hujan

“Sebagian besar dari kita kebal terhadap jamur yang tumbuh dalam kondisi lembap ini, atau memiliki sistem yang cukup sehat untuk melawan infeksi. Tetapi, pada penderita asma dapat menyebabkan batuk dan mengi," kata Dining.

Dining menambahkan kalau jamur yang tumbuh dalam kondisi lembap sangat buruk bagi orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau rusak, seperti pasien kanker yang menjalani kemoterapi, pasien AIDS, dan orang-orang yang memiliki penyakit autoimun.

Menurutnya jamur dapat menyebabkan aspergillosis paru, suatu kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, dan terkadang fatal, pada paru-paru dan sinus.

"Saran saya adalah ketika ragu, keringkan cucian basah di luar, di mesin pengering atau di ruang dalam yang berventilasi baik yang jauh dari kamar tidur dan ruang keluarga agar aman daripada menyesal," tutur Dining.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com