Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan, Ini Cara Mencuci Pakaian dengan Mesin Cuci Bukaan Atas

Kompas.com - 19/01/2022, 07:52 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran mesin cuci sangat membantu proses mencuci pakaian sehari-hari. Karena kebutuhan tersebut, produsen mesin cuci menghadirkan dua jenis mesin cuci, yakni mesin cuci bukaan atas dan bukaan depan. 

Banyak orang yang memilih dan beralih ke mesin cuci bukaan depan karena menghemat penggunaan air, energi, dan deteregen. Namun, tak sedikit yang masih memilih mesin cuci bukaan atas. 

Baca juga: 9 Barang Ini Juga Bisa Dibersihkan di Mesin Cuci

Dilansir dari Southern Living, Rabu (19/1/2022), selain dapat mencuci pakaian besar serta mudah digunakan, mesin cuci bukaan atas memungkinkan penambahan beban pada menit-menit terakhir.

Namun, ada beberapa trik memanfaatkan mesin cuci bukaan atas sebaik mungkin dan memastikan pakaian tetap bersih. Sebagai permulaan, pastikan detergen benar-benar mengenai pakaian, khususnya bila menggunakan detergen bubuk

"Anda harus memasukkan detergen setelah mesin cuci bukaan atas terisi air sehingga akan mengenai ke semua bagian," kata Sacha Dunn, pendiri dan CEO Common Good—sebuah perusahaan pemasok sabun dan pembersih. 

Baca juga: Bisakah Mencuci Bantal di Mesin Cuci? Ini Hal yang Harus Diperhatikan

Dunn juga merekomendasikan untuk mengikuti petunjuk pabrik dengan cermat saat menggunakan detergen. "Jangan gunakan detergen lebih dari yang direkomendasikan pabrikan," kata Dunn.

Detergen yang berlebihan dapat meninggalkan residu yang akan menarik kotoran dan tanah. Untuk mencucinya, hal pertama adalah memasukkan air, tambahkan detergen, dan masukkan pakaian. Dengan cara ini, detergen akan didistribusikan secara merata atau tercampur dengan air. 

Baca juga: 5 Tanda Menggunakan Terlalu Banyak Detergen Saat Mencuci di Mesin Cuci 

Distribusikan pakaian 

Ilustrasi mesin cuci bukaan atas.SHUTTERSTOCK/FAIZZAMAL Ilustrasi mesin cuci bukaan atas.
Saat memasukkan pakaian, cobalah mendistribusikan  secara merata di sekitar agitator tengah dengan menjaga keseimbangan mungkin.

Sebab, beban yang tidak seimbang dapat menyebabkan getaran cukup kuat untuk benar-benar menggerakkan mesin, yang pada akhirnya menyebabkan perbaikan yang mahal.

Selain itu, letakkan seprai dan handuk pada kedua sisi agitator alih-alih memutarnya di sekitar kolom tengah itu.

Baca juga: 4 Cara Membersihkan Bantal Tanpa Mesin Cuci

Jika mesin cuci bukaan atas tidak memiliki agitator tengah, letakkan pakaian di sekitar sisi pelat agitator, bukan di tengah.

Saat mesin cuci terisi air dan agitator beraksi, pakaian secara alami akan menyebar sendiri untuk dibersihkan.

Paling penting diingat adalah jangan membebani mesin cuci. Pakaian harus didistribusikan secara merata dan longgar di dalam mesin. 

Jika memasukkan tiga selimut ke mesin cuci secara bersamaan, kemungkinan besar selimut tidak akan bersih karena tidak memiliki ruang untuk mengaduk atau menghilangkan kotoran. 

Baca juga: Cara Memaksimalkan Kinerja Mesin Cuci Bukaan Atas

Selain itu, bak cuci yang penuh sesak menciptakan lebih banyak peluang untuk ritsleting dan kancing bergesekan dengan pakaian lain, yang berpotensi menyebabkan robekan atau bolong. 

Jadi, seberapa penuh beban mesin cuci? 

Better Homes and Gardens menyarankan pakaian tidak boleh mengisi bak cuci lebih dari tiga perempat penuh. "Mesin cuci akan menunjukkan bahwa beban terlalu berat dapat merusak pakaian pada bagian bawah."

Baca juga: 4 Tanda Mesin Cuci Bermasalah dan Harus Segera Diganti

Menurut CNN, sebaiknya memasukkan kaus kaki ke mesin cuci terlebih dahulu, yang membuat lebih kecil kemungkinannya untuk menempel pada pakaian lain atau hilang.

Bertentangan dengan apa yang dikatakan banyak orang bahwa tidak boleh mencampur barang kecil dan besar dalam satu cucian, faktanya hal tersebut dapat membantu menjaga mesin cuci tetap seimbang dan memberi lebih banyak ruang untuk bergerak pada pakaian sehingga membantu pakaian lebih bersih. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com