JAKARTA, KOMPAS.com - Pernahkah Anda melihat lahan pertanian, khususnya budidaya tanaman hortikultura seperti cabai, melon, semangka, dan sebagainya ditutupi plastik yang panjang?
Plastik yang digunakan untuk menyelimuti tanah bedengan itu disebut dengan mulsa plastik.
Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (24/11/2021), ada beberapa jenis mulsa plastik yang umum digunakan di lahan pertanian atau budidaya tanaman sayuran, antara lain mulsa plastik hitam perak (MPHP), mulsa plastik perak, dan mulsa plastik jernih alias transparan.
Mulsa plastik adalah lembaran plastik yang akan menutup zona lahan pada tanaman budidaya. Tujuan penggunaan mulsa plastik adalah untuk menjaga dan melindungi permukaan tanah dari terjadinya pengikisan, menjaga kadar kelembapan dan struktur pada tanah, serta menghalangi perkembangan hama dan gulma.
Baca juga: Cara Memilih dan Menyebarkan Mulsa yang Tepat untuk Tanaman
Mulsa ini tergolong ke dalam ragam plastik anorganik, karena terbuat dari sebagian bahan polietilena yang mempunyai intensitas rendah, dibuat dengan tahap polimerisasi etilen di bawah tekanan yang tinggi.
Secara umum, ada beberapa fungsi mulsa plastik atau penutup tanah, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: 6 Tanaman Hias Berdaun Kuning yang Bisa Dikoleksi
Fungsi mulsa plastik ini yaitu menjaga wujud tekstur tanah agar tidak kencang dan kering, serta mencegah tumbuhnya tumbuhan liar atau gulma yang dapat mengganggu tumbuhan induk.
Mulsa ini juga digunakan melindungi tumbuhan dari gangguan binatang penggangu ataupun hama penggangu.
Penggunaam mulsa plastik ini tak jarang diterapkan pada budidaya tumbuhan dengan metode intensifikasi produksi, contohnya tumbuhan hortikultura berjenis sayur-sayuran.
Dengan menggunakan mulsa plastik, diharapkan hasil panen akan meningkat serta kualitas dan kualitas hasil panen akan lebih bagus.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.