JAKARTA, KOMPAS.com- Lantai semen udah banyak digunakan terutama pada rumah dengan gaya desain industrial.
Seiring berkembangnya zaman, lantai semen semakin diminati bahkan digunakan pula pada hunian modern. Lantai semen memiliki daya tahan yang baik sehingga cocok hampir disemua lingkungan.
Jika kamu ingin menekan budget dalam renovasi rumah, lantai semen bisa menjadi pilihan lantai karena harganya lebih murah dibandingkan lantai keramik atau kayu.
Namun meskipun begitu, lantai semen juga memiliki kekurangan, terutama jika ada kesalahan dalam pemasangannya.
Dikutip dari Homfy, pertimbangkan kelebihan dan kekurangan penggunaan lantai semen sebelum kamu aplikasikan pada hunian.
Baca juga: Cara Menghilangkan Noda Semen yang Menempel di Keramik
Jika kamu menyukai rumah dengan sentuhan alami, kamu bisa memilih menggunakan lantai semen untuk ruanganmu.
Lantai semen ini bisa diaplikasikan di seluruh ruangan di rumah seperti ruang tamu, ruang makan, dapur dan kamar.
Kamu juga bisa memadukan lantai semen dengan dekorasi logam, besi dan kayu. Berikut ini kelebihan menggunakan lantai semen ekspos di rumah:
Baca juga: Semen Indonesia Luncurkan Produk Mortar
Ada alasan tersendiri mengapa lantai semen digunakan sebagai lantai pada pabrik ataupun kawasan industri.
Hal ini karena lantai semen memiliki bahan yang sangat baik dan tangguh. Lantai berbahan semen bisa menahan furniture berat dan suhu tinggi.
Tidak seperti lantai keramik atau vinyl yang rentan goresan, lantai semen tahan terhadap goresan benda-benda tajam.
Jika kamu menggunakan lantai semen ekspos kamu bisa menghemat budget karena lantai ini bisa bertahan untuk waktu yang lama dengan perawatan yang sedikit.
Baca juga: Kini Hadir Semen Hidraulis, Solusi Konstruksi yang Ramah Lingkungan
Biaya pemasangan lantai semen tentu tidak semahal lantai keramik dan vinyl kayu. Kamu bisa menggunakan poles untuk membuat tampilannya baru, ini tentu lebih sederhana dibandingkan jika terjadi kerusakan pada lantai keramik. Bahkan kamu harus membongkarnya jika ingin mengganti keramik pecah atau tergores.
Pemasangan lantai semen dengan topping mikro juga dikenal lebih murah dibandingkan lantai dengan batu alam dan ubin keramik dekoratif.
Baca juga: Mudah dan Murah, DIY Pot Bunga Minimalis dari Semen
Karena lantai semen ekspos memiliki karakter tangguh ini membuat jenis lantai ini minim perawatan dan mudah dibersihkan dari noda.
Untuk perawatannya kamu bisa menyapunya setiap hari dan pel menggunakan bahan pembersih netral yang biasa digunakan untuk vinyl, keramik dan batu.
Agar lantai terlihat mengkilap, kamu bisa memolesnya menggunakan wax atau sealant setiap 6 sampai 9 bulan sekali untuk melindungi permukaannya.
Seiring waktu mungkin akan terlihat retakan pada lantai semen karena suhu, kelembaban dan pengendapan.
Namun retakan ini bisa diperbaiki dengan menambal permukaan menggunakan pasta semen lalu dihaluskan dan dipoles.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Mengepel Lantai dengan Pemutih
Meskipun lantai semen ekspos identik dengan kesan industri, lantai ini bisa juga digunakan pada rumah bergaya modern dan tradisional.
Untuk membuat lantai semen terlihat bagus adalah pemilihan furniture yang tepat. Kamu juga bisa menggunakan karpet atau menambahkan keramik atau vinyl di kemudian hari.
Baca juga: Perlukah Mengepel Lantai Rumah Menggunakan Cairan Pembersih?
Lantai semen tidak selalu berwarna abu-abu dan kusam, dengan kemajuan teknologi lantai beton bisa memiliki warna beragam dengan tekstur yang menyerupai ubin keramik atau batu.
Untuk lantai baru kamu bisa mencampurkan pada semen mentah sebelum dipasang. Namun untuk lantai semen ekspos yang sudah ada kamu bisa menggunakan cat lantai yang terdiri dari lateks tahan air agar tampilan ruangan lebih cerah.
Kamu juga bisa menggunakan teknik stamping untuk menambahkan tekstur dan pola pada lantai.
Baca juga: Cara Mengatasi Warna Lantai Rumah yang Pudar
Karena memiliki daya tahan yang kuat, lantai semen sangat tahan terpapar sinar matahari dan hujan.
Karena itu lantai ini cocok untuk area luar seperti teras. Lantai semen juga menjadi pilihan ideal untuk digunakan di ruang tamu terbuka ataupun dapur semi-outdoor.
Meskipun Jenis lantai ini memiliki daya tahan yang baik, pemasangan dan perawatan yang buruk juga akan mempengaruhi kualitas lantai semen. Berikut kekurangan dari lantai semen ekspos untuk hunian.
Baca juga: Apa itu Lantai Linolium? Ini Penjelasannya dan Cara Membersihkannya
Kekuatan dan tangguh mungkin bisa menjadi kelebihan, namun permukaan yang keras pada lantai mungkin tidak terlalu baik jika kamu memiliki anak kecil dirumah.
Permukaan yang keras ini juga akan membuatmu tidak betah berdiri dan duduk lama-lama diatas lantai.
Jika kamu memiliki rumah di daerah pesisir atau tepi sungai, tanahnya cenderung lembap. Tanah yang lembab bisa mempengaruhi kualitas lantai semen.
Seiring berjalannya waktu mungkin kamu akan menemukan noda dan retakan pada permukaan lantai.
Mungkin kamu akan memerlukan pemolesan dan penambalan untuk memperbaiki area beton yang retak.
Baca juga: 5 Rekomendasi Keramik 3D untuk Dinding dan Lantai Kamar Mandi
Meskipun memiliki daya tahan dan bisa terurai secara alami, prose pembuatan semen tidak ramah lingkungan.
Hal ini karena menggunakan lebih banyak energi dan menghasilkan volume karbondioksida lebih besar daripada bahan konstruksi lainnya seperti baja dan kaca.
Untuk rumah di area tropis mungkin lantai beton menjadi pilihan yang tepat karena akan membuat rumah menjadi lebih sejuk. Namun sebaiknya pertimbangkan kembali jika rumahmu berada di daerah dingin.
Baca juga: Bukan Dipel, Ini Cara Membersihkan Tumpahan Minyak di Lantai Dapur
Kamu mungkin tidak akan nyaman berjalan atau berdiri berlama-lama di lantai yang dingin. Kamu bisa menyiasatinya dengan menggunakan karpet dan sandal khusus rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.