Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Sakit Gigi, Ini Penyebab Bau Mulut pada Kucing

Kompas.com - 23/06/2021, 19:10 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber Hills Pet

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya terjadi pada manusia, bau mulut juga bisa menyerang hewan peliharaan seperti kucing.

Bau mulut pada kucing sering menunjukkan masalah kesehatan yang serius, baik penyebab oral maupun sistemik. 

Baca juga: Penyebab Kucing Sering Bersin

Dilansir dari Hillspet, Rabu (26/6/2021), menurut International Cat Care, 85 persen kucing memiliki beberapa jenis penyakit gigi dan tidak heran mengapa gigi dan gusi kucing atau jaringan gingiva memiliki bakteri alami.

Karena kuman ini berkembang biak dan tidak bisa dihilangkan melalui penyikatan, kuman dapat mengembangkan lapisan plak bakteri pada gigi.

Bakteri di mulut kucing yang tidak dihilangkan melepaskan senyawa bau setelah mereka memecah partikel makanan sisa. 

Baca juga: 7 Ras Kucing Termahal di Dunia, Ada yang Mencapai Miliaran

Hal ini tidak hanya menyebabkan bau mulut pada kucing, tetapi bakteri mulut dapat menyebar melalui darah ke berbagai organ. Akibatnya, mengalami infeksi di seluruh tubuh, bahkan sering kali mengakibatkan penyakit jantung dan ginjal.

Akumulasi karang gigi juga memaksa gusi turun, menyebabkannya surut, yang mengendurkan akar gigi. Akhirnya, gigi yang longgar itu rontok sehingga menghasilkan bau mulut pada kucing dan menyakitkan.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Bau Mulut pada Kucing 

Penyebab bau mulut pada kucing lebih lanjut dapat disebabkan berbagai penyakit, sebagai berikut ini.

Penyebab sistemik

Sumber bau mulut kucing tidak selalu bisa dilacak dari mulut. Beberapa penyebab sistemik yang lebih umum dari bau mulut pada kucing adalah kondisi medis serius yang memerlukan perawatan medis segera. 

Baca juga: Kenali 6 Tanda Kucing Betina Akan Melahirkan

Penyakit ginjal kronis 

Penyakit ginjal mempengaruhi sekitar satu dari setiap tiga kucing. Saat fungsi ginjal menurun, produksi limbah seperti urea dan amonia menumpuk di darah kucing. Hal ini menyebabkan napas kucing berbau seperti urine atau amonia. 

Diabetes mellitus 

Diabetes mellitus adalah kegagalan sel pankreas tertentu untuk mengatur gula darah. Jika napas kucing Anda berbau seperti bau buah, ini adalah tanda ketoasidosis, yang mungkin terjadi pada diabetes. Ini adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa.  

Baca juga: Cara Mengobati Jamur pada Kucing dengan Daun Sirih dan Asam Jawa

Masalah gastrointestinal 

Napas yang berbau seperti feses dapat terjadi dengan muntah terus menerus, terutama bila ada obstruksi usus. Obstruksi usus adalah keadaan darurat medis. 

Menghilangkan bau mulut 

Untuk mencegah bau mulut pada kucing, menyikat gigi kucing adalah salah satu cara efektif mencegah penumpukan karang gigi. Anda harus menggunakan pasta gigi yang dibuat khusus untuk kucing. 

Baca juga: Cara Mengobati Jamur pada Kucing dengan Daun Sirih dan Asam Jawa

Pasta gigi ini tersedia di toko perlengkapan hewan peliharaan atau klinik hewan. Sikat gigi kucing minimal beberapa kali seminggu dan idealnya setiap hari.

Selain itu, Anda juga harus menjadwalkan pembersihan gigi kucing secara profesional dengan mengunjungi dokter hewan setidaknya setahun sekali. Prosedur ini mengharuskan dokter hewan untuk membius kucing.

Selain memudahkan dokter hewan menavigasi gigi kucing, cara ini juga dapat membersihkan  gigi yang lebih ekstensif daripada sikat gigi biasa. 

Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Ujung Telinga Kucing Hilang atau Terpotong

Cara juga dapat menghilangkan plak dan karang gigi yang sulit dijangkau, yang mungkin terbentuk di bawah garis gusi. Dokter hewan mungkin juga merekomendasikan rontgen untuk mencari gigi yang patah atau retak, yang biasa terjadi pada kucing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com