Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2021, 11:40 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sama seperti bayi manusia, anak kucing dapat mengalami gangguan gastrointestinal dari waktu ke waktu yang dapat menyebabkan diare.

Diare sendiri merupakan kondisi di mana anak kucing akan sering mengeluarkan kotoran yang encer atau mencret, yang terkadang merupakan indikasi masalah mendasar yang lebih serius.

Ada banyak alasan mengapa anak kucing dapat mengalami diare, beberapa di antaranya lebih umum daripada yang lain. Tetapi, terlepas dari penyebab diare, itu tidak boleh diabaikan jika berlangsung lebih dari beberapa hari.

Baca juga: Gejala dan Cara Mengobati Kucing Cacingan

Dilansir dari beberapa sumber, Kamis (6/5/2021), faktor-faktor di bawah ini dapat menyebabkan anak kucing mengalami diare atau mencret. 

Asupan Makanan yang Sebabkan Anak Kucing Diare

Susu sapi

Susu sapi adalah penyebab utama anak kucing mencret karena mereka tidak dapat mencernanya. Susu sapi mungkin adalah hal paling umum yang diberikan orang awam kepada anak kucing yang menyebabkan diare atau mencret.

"Banyak orang mengira itu (susu sapi) yang mereka butuhkan, tetapi sebenarnya tidak. Ini akan memengaruhi mereka dengan sangat cepat," kata Dr Erick Mears, spesialis hewan dari BluePearl yang memiliki sertifikasi di bidang penyakit dalam.

Baca juga: 3 Cara Mengobati Jamur pada Kucing

Pola Makan Baru

Saat mengadopsi anak kucing, ada baiknya untuk menanyakan tentang kebiasaan atau pola makan yang sedang mereka jalani.

Untuk menghindari potensi masalah usus, kamu dapat terus memberi makan anak kucingmu yang baru dengan pola makan yang sama, atau secara bertahap memperkenalkan makanan pilihanmu selama beberapa hari ke depan.

Campurkan sedikit lebih banyak makanan baru dengan makanan lama setiap saat. Ini akan membuat perut sensitif anak kucing milikmu perlahan beradaptasi dengan makanan baru. Kemudian awasi kotak kotoran anak kucingmu, apakah dia mengalami mencret atau tidak.

Jika kamu tidak dapat mempelajari pola makan anak kucing yang kamu adopsi, mintalah saran dari dokter hewan agar anak kucingmu dapat memulai makan dengan baik di rumah barunya.

 

Alergi Makanan

Alergi makanan, makan berlebihan, atau makan makanan yang tidak bisa dimakan juga bisa menyebabkan diare pada anak kucing. Benda seperti tulang, kain, atau kotoran kucing dapat membuat ususnya tersumbat jika tertelan.

Meskipun pola makan yang buruk adalah salah satu penyebab paling umum anak kucing menderita diare, ada kemungkinan penyebab lainnya juga.

Penyebab Lain Anak Kucing Diare

Parasit Internal

Parasit seperti cacing gelang dan cacing pita dapat mengganggu pencernaan anak kucing dan bahkan menghambat pertumbuhannya.

Anak kucing milikmu harus diberi obat cacing pada usia 2 minggu dan sekali lagi dengan interval 2 minggu sampai mereka mencapai 12 minggu.

Baca juga: Cara Merawat Anak Kucing yang Baru Lahir

Setelah itu, anak kucing harus diberi produk anti-parasit bulanan yang diresepkan oleh dokter hewan. Perawatan pencegahan ini membantu mengendalikan parasit dan kutu usus, yang menyebabkan cacing pita.

Infeksi

Infeksi bakteri yang umum termasuk salmonella dan campylobacter. Anak kucing juga dapat tertular virus seperti virus imunodefisiensi kucing, panleukopenia, virus leukemia kucing, dan rotavirus.

Stres Lingkungan

Pindah ke rumah baru, mendapatkan teman serumah baru (hewan atau manusia) dan faktor lingkungan lainnya dapat menyebabkan diare pada anak kucing.

Efek Samping Obat

Meskipun terkadang diperlukan, obat-obatan seperti antibiotik dan obat pereda nyeri, sering kali itu memiliki efek samping.

Baca juga: Gejala Keracunan Pada Kucing dan Cara Menghadapinya

Sayangnya, diare adalah efek samping yang umum dari beberapa obat dan kamu perlu konsultasi dengan dokter hewan apabila kamu merasa hewan peliharaanmu mengalami buang air besar atau efek samping obat yang potensial.

Perhatikan Gejala ini

Karena diare itu sendiri adalah gejala dan bukan penyakit, akan sulit untuk menentukan apakah kondisi hewan peliharaanmu serius atau sementara.

Jika diare disertai dengan salah satu gejala yang tercantum di bawah ini, kamu harus segera mencari perawatan hewan atau membawanya ke klinik hewan.

1. Darah di tinja

2. Demam

 

3. Kehilangan selera makan

4. Dehidrasi
5. Kelesuan

6. Muntah

7. Rasa sakit

8. Kotoran berbusa / berbau busuk

Jika melihat anak kucingmu buang air besar, kamu harus memantau pergerakan ususnya untuk memastikan kondisinya tidak kronis atau merupakan tanda masalah yang lebih serius.

Jika tidak ada gejala sekunder, Mears menyarankan untuk memantau anak kucingmu sebentar dan tidak panik.

Baca juga: Gejala Keracunan Pada Kucing dan Cara Menghadapinya

“Jika mereka menjalani pola makan konsisten tanpa susu sapi atau makanan ringan, tetapi mereka masih mengalami diare yang berlangsung lebih dari 1-2 minggu, atau jika terjadi penurunan berat badan atau muntah, anak kucingmu harus menemui dokter hewan," jelas Mears.

Tes Kedokteran Hewan

Jika penyebabnya tidak jelas, dokter hewan dapat melakukan sejumlah tes untuk menentukan sumber penyebab anak kucingmu mengalami diare, termasuk pemeriksaan feses, tes darah, urinalisis, dan sinar-X yang dapat mengungkap penyumbatan usus.

Meskipun menjalani puasa selama 24 jam atau kurang mungkin cukup untuk mengobati beberapa kasus, hewan peliharaan yang menderita dehidrasi parah mungkin memerlukan rawat inap singkat di rumah sakit.

Ilmu kedokteran hewan modern saat ini mempermudah untuk menentukan penyebab masalah pencernaan pada anak kucing.

Baca juga: Tips dan Cara Membersihkan Telinga Kucing

Pengujian PCR (tes feses yang memperkuat jumlah jejak DNA) dapat mencari materi genetik parasit spesifik dalam feses untuk menunjukkan infeksi sensitif.

Mencegah Diare pada Anak Kucing

Cara terbaik untuk mencegah diare dengan memberikan pola makan yang konsisten dan bergizi untuk anak kucingmu yang baru, serta menjaganya di lingkungan yang bersih.

Membawa anak kucing barumu ke dokter hewan dalam waktu 2-3 hari setelah membawanya pulang adalah langkah bagus lainnya.

Jika anak kucingmu terkena diare dan kamu ingin mencoba pengobatan rumahan, kamu dapat mencoba menambahkan sedikit labu kalengan ke dalam makanannya.

Labu meningkatkan serat dalam makanan mereka dan dapat menyeimbangkan saluran pencernaannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com