Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2021, 11:40 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

3. Kehilangan selera makan

4. Dehidrasi
5. Kelesuan

6. Muntah

7. Rasa sakit

8. Kotoran berbusa / berbau busuk

Jika melihat anak kucingmu buang air besar, kamu harus memantau pergerakan ususnya untuk memastikan kondisinya tidak kronis atau merupakan tanda masalah yang lebih serius.

Jika tidak ada gejala sekunder, Mears menyarankan untuk memantau anak kucingmu sebentar dan tidak panik.

Baca juga: Gejala Keracunan Pada Kucing dan Cara Menghadapinya

“Jika mereka menjalani pola makan konsisten tanpa susu sapi atau makanan ringan, tetapi mereka masih mengalami diare yang berlangsung lebih dari 1-2 minggu, atau jika terjadi penurunan berat badan atau muntah, anak kucingmu harus menemui dokter hewan," jelas Mears.

Tes Kedokteran Hewan

Jika penyebabnya tidak jelas, dokter hewan dapat melakukan sejumlah tes untuk menentukan sumber penyebab anak kucingmu mengalami diare, termasuk pemeriksaan feses, tes darah, urinalisis, dan sinar-X yang dapat mengungkap penyumbatan usus.

Meskipun menjalani puasa selama 24 jam atau kurang mungkin cukup untuk mengobati beberapa kasus, hewan peliharaan yang menderita dehidrasi parah mungkin memerlukan rawat inap singkat di rumah sakit.

Ilmu kedokteran hewan modern saat ini mempermudah untuk menentukan penyebab masalah pencernaan pada anak kucing.

Baca juga: Tips dan Cara Membersihkan Telinga Kucing

Pengujian PCR (tes feses yang memperkuat jumlah jejak DNA) dapat mencari materi genetik parasit spesifik dalam feses untuk menunjukkan infeksi sensitif.

Mencegah Diare pada Anak Kucing

Cara terbaik untuk mencegah diare dengan memberikan pola makan yang konsisten dan bergizi untuk anak kucingmu yang baru, serta menjaganya di lingkungan yang bersih.

Membawa anak kucing barumu ke dokter hewan dalam waktu 2-3 hari setelah membawanya pulang adalah langkah bagus lainnya.

Jika anak kucingmu terkena diare dan kamu ingin mencoba pengobatan rumahan, kamu dapat mencoba menambahkan sedikit labu kalengan ke dalam makanannya.

Labu meningkatkan serat dalam makanan mereka dan dapat menyeimbangkan saluran pencernaannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com