Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Kucing Mengoceh pada Burung Saat Melihatnya di Jendela?

Kucing sering mengoceh ketika melihat hewan mangsa yang menarik, seperti burung atau hewan pengerat, di luar jendela. 

Apa maksud kucing mengoceh?

Dilansir dari The Spruce Pets, Senin (24/7/2023), chattering adalah serangkaian gerakan rahang yang cepat dan berirama, yang tampak seperti gigi kucing yang saling beradu. 

Hal ini dicirikan sebagai tidak bersuara. Dengan kata lain, kucing tidak secara aktif menggunakan suaranya, yang menghasilkan suara rahang beramplitudo rendah dengan ketegangan yang tertahan di mulut kucing.

Chatter dapat diproduksi dalam urutan cepat dengan diselingi suara-suara lain, seperti kicauan dan cuitan.  

Kucing menunjukkan fleksibilitas tinggi dalam perilaku vokalnya dan telah didokumentasikan menghasilkan hingga 21 vokalisasi yang berbeda.

Mengoceh adalah salah satu dari sekian banyak strategi komunikasi yang digunakan kucing untuk mengekspresikan dirinya sendiri dan tampaknya merupakan ekspresi naluri berburu yang melekat pada diri kucing serta ketertarikannya pada hewan-hewan mangsa, seperti burung dan hewan pengerat. 

Mengapa kucing mengoceh pada burung?

Kucing paling sering mengoceh ketika melihat hewan mangsa, seperti burung atau hewan pengerat. Karena alasan ini, Anda mungkin akan melihat kucing peliharaan di dalam ruangan mengoceh di jendela atau pintu sambil melihat burung di pohon terdekat.

Namun, tidak ada yang tahu mengapa kucing mengoceh pada burung, tetapi ada beberapa penjelasan tentang hal ini.

Mengoceh bisa jadi cara kucing mengekspresikan kegembiraan k\saat melihat mangsa, bahkan manifestasi dari rasa frustrasi karena tidak bisa mencapai mangsa.

Selain itu, merupakan cara kucing mengomunikasikan keinginan untuk mendapatkan mangsa dan secara eksplisit digunakan ketika mangsa tidak dapat dicapai. 

Mengoceh dan berkicau mungkin juga merupakan bentuk mimikri yang digunakan sebagai strategi berburu.

Kucing dapat mengeluarkan kicauan untuk menirukan suara burung dan hewan pengerat, yang pada dasarnya dapat menipu mangsanya untuk berpikir bahwa kucing tidak berbahaya. Hal ini memungkinkan kucing mendekat dan menerkam hewan mangsanya.

Di alam liar, kucing mengoceh pada burung telah diamati menggunakan strategi ini. Dalam satu contoh, seekor ocelot terlihat menirukan tangisan bayi monyet dan mampu menarik beberapa monyet yang penasaran untuk mendekat.  

Selain itu, rahang kucing akan bergerak cepat ke atas dan bawah, gigi kucing akan berbunyi, dan kucing mengeluarkan suara bernada tinggi atau terengah-engah.

Kucing tidak akan mau diganggu saat mengoceh dan mungkin akan menunjukkan rasa jengkel jika diganggu. Kucing akan berhenti mengoceh dengan sendirinya setelah rangsangannya hilang atau menemukan hal lain yang menarik perhatiannya. 

Perilaku normal 

Kucing mengoceh pada burung adalah perilaku normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Kucing tidak boleh ditegur karena mengoceh serta tidak boleh diganggu atau dihentikan.

Namun, kucing mengoceh dapat dikaitkan dengan rasa frustrasi karena tidak dapat berburu mangsa, seperti burung. Dalam suasana alami, pastikan kucing peliharaan memiliki banyak stimulasi dan hiburan.

Tantangan seperti mainan puzzle yang menyembunyikan makanan atau camilan dapat membantu kucing mengekspresikan naluri berburu alami serta meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.

Menyediakan beberapa tingkat untuk memanjat, seperti rak dan pohon kucing, juga penting untuk kesehatan kucing serta menawarkan kesempatan menggaruk serta melenturkan cakar melalui penggunaan tiang cakaran.

https://www.kompas.com/homey/read/2023/07/24/085000476/mengapa-kucing-mengoceh-pada-burung-saat-melihatnya-di-jendela-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke