Dalam banyak kasus, hal ini berarti membuat desain rumah serta skema warna yang lebih netral dan minimal untuk menarik perhatian khalayak lebih luas.
Hal ini sering kali membuat para penjual dan pengelola rumah hanya memiliki dua pilihan warna dinding, yakni putih dan putih pudar atau off-white.
Namun, dilansir dari Real Simple, Jumat (7/7/2023), temuan terbaru dari Zillow—perusahaan pangkalan data properti daring—menunjukkan pergeseran warna yang dicari pembeli rumah dan penjual rumah harus memperhatikannya.
Analisis warna cat Zillow didasarkan pada serangkaian penelitian perusahaan terhadap lebih dari 4.700 pembeli rumah baru dan calon pembeli rumah di seluruh negeri.
Dalam setiap studi, para pembeli secara acak diberi gambar rumah dengan ruang interior dan pintu depan yang dicat dengan salah satu dari 11 atau 10 warna.
Setiap warna mendapat skor berdasarkan persepsi pembeli terhadap rumah, kemungkinan untuk melihat-lihat rumah tersebut dan harga yang bersedia mereka bayarkan untuk rumah tersebut.
Salah satu temuan paling mengejutkan dari analisis warna cat adalah dapur putih tidak lagi menjadi primadona. Bahkan dapur putih dapat menurunkan harga jual rumah. Sebagai alternatif yang lebih disukai adalah warna-warna lebih dalam dan lembut atau sendu.
Studi ini menemukan mereka yang membeli rumah saat ini dan calon pembeli rumah akan menawarkan lebih banyak uang untuk rumah dengan interior yang dicat abu-abu gelap.
Menurut siaran pers Zillow, dinding abu-abu dikaitkan dengan harga penawaran lebih tinggi dibanding putih di setiap ruangan yang diteliti, seperti dapur, ruang tamu, kamar mandi, dan kamar tidur.
Dapur putih yang tampaknya tidak pernah lekang oleh waktu dan tidak pernah goyah popularitasnya telah jatuh dari jajaran warna cat dapur favorit.
Tidak hanya itu, para pembeli rumah sebenarnya melaporkan mereka akan membayar lebih murah untuk rumah yang memiliki dapur putih.
Warna abu-abu mengambil alih sebagai pilihan utama
Warna abu-abu menyingkirkan putih dari sorotan dan memenangkan hati para calon pembeli rumah. Menurut studi Zillow, rumah dengan dapur abu-abu grafit yang pekat dapat dijual dengan harga sekitar US$2.512 atau sekitar Rp38 juta lebih mahal dari rumah serupa.
Sementara dapur abu-abu timah dengan warna sedang dapat dijual dengan harga US$2.553 atau setara Rp38.689.055 lebih mahal.
Preferensi ini juga konsisten di seluruh ruangan lainnya dengan abu-abu gelap mengungguli warna netral pucat di ruang tamu dan kamar tidur, dengan potensi untuk mendapatkan penawaran setidaknya Rp26 juta lebih tinggi.
"Pembeli telah terpapar pada ruang abu-abu gelap melalui acara TV perbaikan rumah dan umpan media sosial, tetapi mereka cenderung tertarik pada abu-abu pada tingkat psikologis," kata Mehnaz Khan, spesialis psikologi warna dan desainer interior di Albany, New York, Amerika Serikat.
Mereka ingin menarik dan melarikan diri dari ketidakpastian dunia luar. Ruangan yang diselimuti warna abu-abu gelap dapat menciptakan perasaan aman tersebut.
Namun, tidak semua warna abu-abu disukai pembeli rumah. Dalam beberapa kasus, warna abu-abu pertengahan justru dapat merusak harga jual rumah, terutama ketika digunakan pada pintu depan.
Penelitian Zillow menemukan pembeli baru dan calon pembeli akan menawarkan sekitar Rp50 juta lebih rendah untuk rumah dengan pintu depan berwarna abu-abu semen.
Dalam hal ini, pembeli lebih memilih pintu depan rumah berwarna hitam daripada yang dicat abu-abu dan akan menawarkan Rp4,5 juta lebih banyak untuk rumah dengan pintu depan berwarna coklat kemerahan.
Kamar mandi yang dicat dengan warna cokelat terakota yang trendi dapat membantu rumah terjual dengan harga Rp24 juta lebih tinggi daripada rumah serupa.
Meski warna cat mungkin tidak terlalu penting dalam skema besar penjualan rumah, temuan ini menunjukkan ada baiknya Anda memperhatikan tren ini.
"Cat adalah perubahan yang relatif terjangkau dan mudah dilakukan, tapi memiliki dampak besar pada persepsi pembeli terhadap rumah," kata Amanda Pendleton, pakar tren rumah Zillow.
Orang tidak membeli rumah setiap hari, jadi mereka mencoba memproses banyak informasi kompleks dengan cepat di area yang mereka tidak memiliki banyak pengalaman.
Ketidakpastian tersebut kemungkinan besar menjadi alasan mengapa pembeli mengandalkan warna sebagai sinyal visual yang kuat bahwa sebuah rumah itu modern dan mutakhir atau sudah usang dan membutuhkan perawatan.
Kesan pertama tersebut berkontribusi pada perasaan mereka secara keseluruhan tentang sebuah rumah dan pada akhirnya seberapa besar mereka bersedia membayarnya.
Jadi, bagaimana apakah masih ingin memiliki dapur putih?
https://www.kompas.com/homey/read/2023/07/07/102900476/dapur-putih-dapat-menurunkan-harga-jual-rumah-betulkah-