JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika mendesain interior rumah, banyak orang sering berpegang pada apa yang biasa mereka lakukan. Misalnya, ruangan yang benar-benar netral atau skema warna yang serasi.
Namun, seorang ahli memperingatkan bahwa pilihan dekorasi rumah tertentu mungkin membuat rumah tampak kuno dan ketinggalan zaman.
Tentu saja, tidak ada pemilik rumah yang ingin mengalami perasaan kebosanan rumah yang tak tertahankan ketika mereka mengundang tamu, terutama jika itu karena dekorasi rumah yang kuno.
Dikutip dari Express UK, Rabu (14/6/2023), pakar interior di Swoon, mengungkapkan empat kesalahan desain interior yang membuat rumah tampak kuno dan ketinggalan zaman.
1. Mendekorasi rumah secara berlebihan
Terlalu mudah untuk menata ruangan secara berlebihan, tetapi ketika sebuah ruang mulai terlihat lebih seperti lemari pajangan yang tertata sempurna ketimbang ruang tamu, saatnya untuk memperhatikan dan sedikit mundur.
Mengurasi koleksi aksesori yang disukai rumah tangga dapat memakan waktu, tetapi pembelian impulsif untuk mengisi ruang dapat seringkali menjadi bumerang beberapa bulan ke depan, kata Sam Greig, desainer senior di Swoon.
Overstyling dapat dengan mudah membuat ruang menjadi murah, terutama jika elemen dekorasi yang dipilih tidak dipikirkan dengan baik atau telah dibeli secara impulsif dalam jumlah besar, ujar Greig.
Menurut Greig, agar rumah Anda tetap apik dan berkelas, aksesori harus dikurasi dengan cermat. Selain itu, memastikan aksesori beragam dalam bentuk, warna, dan ukuran dapat membantu memastikan ruang bervariasi dan menarik untuk dilihat.
2. Mengikuti tren secara membabi buta
Salah satu hal yang harus dihindari dalam mendesain interior rumah mengikuti tren desain interior secara membabi buta.
Hanya karena sebuah tren menggemparkan dunia desain, bukan berarti tren itu akan cocok untuk setiap ruangan.
Sangat bagus untuk memperhatikan gaya interior yang sedang tren, terutama bagi mereka yang berhasil menemukan gaya yang benar-benar mereka sukai.
Namun, menerapkan setiap tren ke dalam rumah tanpa mempertimbangkan gaya keseluruhan adalah kesalahan besar yang diakui Greig terlalu sering dilihatnya.
Selalu pertimbangkan gambaran yang lebih besar sebelum Anda melompat begitu saja ke tren besar berikutnya, saran dia.
3. Skema warna yang serasi
Salah satu cara termudah untuk membuat ruang interior terlihat kohesif adalah dengan tetap berpegang pada skema warna.
Namun, memilih dinding hijau, sofa hijau, vas hijau, seni dinding hijau, karpet hijau, dan bantal sofa hijau bisa terlihat terlalu serasi, dan sedikit terlalu hijau.
Terlalu sederhana untuk tetap berpegang pada satu skema warna, tetapi seringkali hasilnya lebih membosankan dan berulang daripada gaya dan mewah.
Greig mengatakan, ketika harus memilih skema warna, mereka yang kurang berpengalaman sering bersandar pada satu warna untuk menciptakan tampilan yang terpadu.
Namun, dia mengklaim, hanya dengan menambahkan beberapa warna pelengkap, Anda dapat dengan mudah membuat ruangan dari menjemukan menjadi mewah.
Contoh dari hal ini adalah jika warna utama sebuah ruangan berwarna hijau tua, tambahkan beberapa warna beige atau krem yang apik dan logam emas untuk suasana yang mewah.
Atau, bagi mereka yang lebih menyukai suasana yang lebih menyenangkan, Greig menyarankan memasangkan hijau tua dengan kuning cerah dan oranye untuk interior yang terinspirasi tahun 70-an.
4. Warna netral yang sejuk
Warna-warna hangat seperti cokelat, oranye, dan krem sedang menjadi tren, membawa kehangatan dan energi ke dalam rumah. Sebaliknya, warna sejuk mulai redup popularitasnya.
Warna sejuk ini sering kali membuat ruangan terasa kusam saat digunakan secara berlebihan, terutama jika tidak diimbangi dengan nuansa yang berlawanan, ungkap Greige.
Jika rumah Anda jenuh dengan warna dingin, kembalikan kehangatan dengan menambahkan aksesori cerah atau berani dengan warna kontras. Hidup adalah tentang keseimbangan, begitu juga dengan interior, tutur dia.
https://www.kompas.com/homey/read/2023/06/14/131300776/4-kesalahan-desain-interior-yang-bikin-rumah-tampak-ketinggalan-zaman