Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hama dan Penyakit yang Menyerang Pohon Srikaya, Ada Kutu Putih

JAKARTA, KOMPAS.com - Srikaya adalah buah tropis yang banyak dikonsumsi masyarakat. Selain itu, banyak orang menanam pohon srikaya di halaman rumah untuk memanen hasil buahnya.

Untuk meningkatkan hasil buah srikaya, maka perlu diupayakan pemeliharaan yang baik. Walaupun diperlukan biaya untuk mengatasi hama dan penyakit, namun buah dengan kualitas yang baik akan dihasilkan. 

Anda harus serius memelihara tanaman srikaya, terutama terkait dengan hama dan penyakitnya. Sebab, sekalipun tanaman diberi cukup pupuk, bibitnya sangat baik, tanahnya subur, namun jika hama dan penyakitnya tidak dikendalikan dengan baik, maka bisa menyebabkan gagal panen.

Hama dan penyakit tanaman srikaya bisa disebabkan oleh pengaruh agroklimat, misalnya tanah yang kurang cocok dengan tanaman.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (9/5/2023), berikut hama dan penyakit tanaman srikaya, serta cara mengendalikannya.

Hama yang menyerang tanaman srikaya

1. Kutu putih

Hama ini berwarna putih, hidup bergerombol dan biasanya ditemukan pada pucuk daun, tangkai bunga, dan permukaan kulit buah. Kutu putih memiliki daur hidup selama 37 sampai 50 hari, setiap induknya menghasilkan 300 sampai 700 butir telur.

Jika buah srikaya terserang kutu putih, pertumbuhannya akan terhambat dan buahnya akan mongering. Bahkan selanjutnya, buah yang terserang hama ini dapat menularkan virus.

Cara mengendalikan kutu putih dapat dilakukan dengan mencuci bagian yang terserang menggunakan air sabun atau tembakau.

Anda juga bisa menyemprotkan insektisida Azodrin 60 WST, Sevin 85 S dan perfekthion. Perhatikan dosisnya sehingga tidak mengganggu buah srikaya.

Anda harus juga mengusahakan untuk menutup atau memasukkan buah yang masih kecil ke dalam plastik yang diberi lubang-lubang kecil sehingga udara tetap menyentuh buah, namun buah aman dari hama, setidaknya dapat dikurangi.

2. Ngengat penusuk buah

Ngengat penusuk buah (Othreis fullonica L) memiliki bentangan sayap 6 sampai 9 cm, dengan warna sayap cokelat tua. Masa hidupnya sekitar 10 minggu dan mampu bertelur sampai 150 butir.

Telur diletakkan di balik daun dan menetas dalam waktu tiga sampai empat hari. Ulat berwarna hijau dan setelah dewasa berwarna seperti beledu panjangnya mencapai 6 cm.

Ngengat ini menyerang tanaman srikaya dengan cara menusuk buah dan menghisap cairannya. Pada bekas tusukan sering dipakai bertelur lalat buah.

Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan sekitar kebun, malakukan pengasapan saat sore hari, memasang umpan menggunakan buah yang diolesi larutan natrium arsenat 1,25 persen yang dipasang di kebun, serta penyemprotan insektisida Ripcord, Diazinon, atau jenis lainnya.

3. Lalat buah

Lalat buah betina menusuk buah menggunakan ovipositor dan meletakan 10 sampai 15 butir telur sedalam 6 mm di bawah permukaan kulit buah. Tusukan tersebut mengakibatkan kulit buah menjadi benjol-benjol dan rontok atau mengundang lalat jenis lainnya untuk datang bertelur atau memakan daging buah.

Lalat ini menyerang srikaya di daerah panas dan telurnya akan menetas setelah 30 sampai 36 jam.

Daur hidup mulai telur sampai dewasa sekitar 25 hari, sementara di daerah dingin bisa lebih lama.

Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun, mengumpulkan dan membakar buah yang terserang untuk membunuh telur yang ada di dalam buah, serta pembungkusan buah.

Anda juga bisa menggunakan perangkap dengan metil-eugenol yang dimasukan dalam botol bekas air mineral, kemudian ditempatkan di kebun.

Selain tiga jenis hama ini, terdapat hama lain yang sering menyerang srikaya yaitu lalat hitam, lalat putih kelapa dan semut.

Penyakit yang menyerang tanaman srikaya

1. Busuk buah

Penyakit busuk buah disebabkan cendawan yang menyerang bagian buah. Jika buah sudah terserang maka timbul bercak-bercak berwarna coklat muda, kemudian buah mengering dan mengeras lalu mati.

Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara sanitasi kebun dan memusnahkan buah yang terserang. Pangkaslah cabang sehingga sinar matahari dapat menyinari seluruh dauh pohon srikaya.

Cara lainnya adalah dengan penyemprotan fungisida pada bagian yang terserang, misalnya dengan Antrasol, Dithane M-45 berkonsentrasi 0,2 persen.


2. Jamur upas

Cendawan ini menyerang tanaman srikaya dan timbul pada batang atau cabang yang kulitnya telah berwarna cokelat, tetapi belum memiliki gabus. Serangan yang berat terjadi saat kelembapan tinggi dan mengakibatkan daun-daun layu dan menguning.

Pengendalian dilakukan pada musim hujan dengan penyemprotan fungisida atau bubur Bordeaux 1 persen. Cara lain yaitu dengan sanitasi kebun dan pemangkasan agar kelembapan sekitar tanaman berkurang.

3. Antraknosa

Penyakit ini dapat mengakibatkan gugurnya bunga dan buah saat masih kecil. Gejalanya timbul mulai dari pangkal buah atau bunga, warnanya coklat.

Buah yang pangkalnya sakit mudah sekali gugur. Jika buah yang terserang tidak gugur dan cuaca cukup kering, maka buah tersebut akan mengeriput.

Apabila cuaca lembap, di permukaan kulit buah tampak miselium jamur berwarna putih kelabu.

Pengendalian dilakukan dengan mengurangi kelembapan kebun dengan menghilangkan gulma yang tinggi, sanitasi kebun secara teratur, mengumpulkan dan membakar buah yang sakit, menyemprot tanaman menggunakan fungisida Dithane M - 45 dengan konsentrasi 0,2 persen setiap minggu sekali, tergantung tingkat keparahan serangan.

https://www.kompas.com/homey/read/2023/05/09/172300176/hama-dan-penyakit-yang-menyerang-pohon-srikaya-ada-kutu-putih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke