Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tanaman yang Bisa Jadi Pewarna Rambut Alami dan Cara Pakainya

JAKARTA, KOMPAS.com - Mewarnai rambut atau mengecat rambut adalah salah satu cara untuk meningkatkan penampilan kita. Ini lazim dilakukan dengan produk pewarna rambut berbahan kimia yang dijual di pasaran.

Akan tetapi, beberapa tanaman bisa dijadikan pewarna rambut alami tanpa efek samping yang berbahaya. Anda pun bisa menanam tanaman ini di pot dengan mudah.

Dikutip dari Balcony Garden Web, Kamis (27/4/2023), berikut beberapa tanaman yang bisa jadi pewarna rambut alami dan cara menggunakannya.

1. Henna (Lawsonia inermis)

Henna atau pacar akan menghasilkan warna merah-oranye yang khas.

Henna adalah salah satu tanaman terbaik yang digunakan secara tradisional selama bertahun-tahun untuk membuat pewarna rambut alami dan sebagai cat kuku. 

Daun kering tanaman henna meninggalkan rona merah-oranye. Cara menggunakannya, petik daun henna segar, haluskan dengan air, dan diamkan semalaman atau hingga 12 jam.

Bilas setelah menyimpan pasta selama 2 sampai 3 jam.

2. Sage (Salvia officinalis)

Sage akan menghasilkan warna merah atau coklat terang. Sage adalah tanaman herbal yang membantu Anda sedikit mewarnai rambut.

Ini akan memberi warna coklat tua dengan menutupi yang abu-abu. Namun, coraknya halus, jadi jangan mengharapkan hasil yang dramatis.

Seduh 1 cangkir daun sage kering dalam 500 ml air mendidih selama 30 menit atau lebih. Saat air sudah dingin, saring daunnya.

Setelah mencuci rambut, keringkan dengan handuk, dan tuangkan air ini ke seluruh rambut. Biarkan tetap di rambut selama 30 sampai 40 menit sebelum dicuci.

3. Chamomile (Matricaria chamomilla)

Cerahkan warna rambut Anda dengan menggunakan daun chamomile. Ini memberikan warna merah atau coklat muda ke untaian abu-abu tanpa menimbulkan efek samping.

Rebus air dan rendam 1 sampai 2 cangkir bunga chamomile dan daun ke dalamnya. Biarkan campuran selama satu jam.

Setelah dingin, saring dan tuangkan larutan pada rambut yang dikeringkan dengan handuk. Diamkan selama 30 sampai 40 menit dan cuci dengan air.

4. Kembang sepatu (Hibiscus)

Jika Anda ingin mewarnai rambut dengan warna merah tua tanpa membuatnya kering dan rapuh, bunga kembang sepatu adalah pilihan yang tepat untuk Anda. Bahan alami ini juga membuat helaiannya halus.


Seduh 6 sampai 8 bunga kembang sepatu dalam 500 ml air mendidih dan saring bunganya setelah campuran mendingin. Tuangkan pada rambut yang sudah dicuci dan tunggu selama 30 sampai 40 menit sebelum dicuci kembali.

5. Manjistha (Rubia tinctorum)

Tanaman ini akan memberikan warna coklat atau marun tua. Tanaman herbal ini adalah salah satu pilihan terbaik untuk mewarnai rambut tanpa bahan kimia apa pun.

Panen akarnya dan potong kecil-kecil. Rebus dalam 500 ml air dan biarkan larutan menjadi dingin.

Oleskan secara merata pada rambut yang sudah dicuci. Biarkan selama 30 sampai 40 menit lalu cuci.

Tanam benih atau mulai tanam manjistha dari stek. Gunakan media tanam yang menyerap air dengan baik, sirami dengan baik, dan sediakan 3 sampai 4 jam sinar matahari yang cerah dan langsung.

6. Bit (Beta vulgaris)

Bit tidak hanya baik untuk kesehatan Anda, tetapi bit juga dapat memberikan keajaiban bagi rambut dengan memberi mereka semburat merah.

Giling 2 sampai 3 buah bit, ekstrak sarinya, dan campurkan dengan minyak zaitun atau minyak kelapa. Oleskan campuran tersebut ke rambut Anda dan bungkus selama satu jam.

Cuci untuk mendapatkan undertone warna sejuk.

7. Wortel (Daucus carota)


Wortel dapat memberikan warna merah-oranye yang sangat terang pada rambut abu-abu atau putih, tergantung warna rambut Anda. Pewarna alami ini bertahan selama beberapa hari hingga berminggu-minggu.

Giling wortel dan saring airnya, campur dengan minyak pembawa. Oleskan larutan ke rambut, dan tutupi kepala dengan plastik selama satu jam.

Bilas dengan air hangat. Ulangi jika warnanya tidak cukup gelap.

https://www.kompas.com/homey/read/2023/04/27/164400576/7-tanaman-yang-bisa-jadi-pewarna-rambut-alami-dan-cara-pakainya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke