Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hati-hati, Ini 5 Kucing Paling Mematikan di Dunia

Meski telah dijinakkan, beberapa kucing peliharaan masih memiliki naluri berburu. Akan tetapi, ada banyak jenis kucing yang sulit dijinakkan dan menjadi predtor sehingga tidak direkomendasikan untuk dipelihara. 

Biasanya, kucing ini berukuran besar dan hidup di alam liar seperti harimau, macan, hingga cheetah.

Sebagian besar predator mamalia menangkap kurang dari setengah mangsa yang mereka kejar. Kucing di alam liar biasanya merupakan predator pengejar, yang berarti bahwa perburuan yang berhasil pun membutuhkan pengeluaran energi cukup besar. 

Tak heran, kucing-kucing ini dikenal berbahaya dan mematikan di dunia. Meski tidak dapat dijadikan hewan peliharan, tak ada salahnya mengenal kucing-kucing tersebut. 

Dilansir dari AZ Animals, Jumat (24/3/2023), berikut beberapa kucing paling mematikan di dunia yang diurutkan berdasarkan tingkat keberhasilannya sebagai pemburu.  

Ketika singa mengintai rusa dan rusa kutub, kucing kaki hitam menggunakan penglihatan dan pendengarannya yang luar biasa untuk berburu secara eksklusif di bawah naungan kegelapan serta memanfaatkan tubuh kecilnya untuk menyelinap dengan hati-hati di antara rerumputan tinggi.

Metabolisme yang sangat cepat dari kucing berkaki hitam memastikannya perlu makan hingga sepertiga dari berat badannya untuk bertahan hidup.

Kucing ini juga hanya tidur sedikit dibanding waktu tidur yang dibutuhkan sebagian besar spesies kucing. 

Cheetah: tingkat keberhasilan 58%

Kucing kaki hitam dan cheetah sama-sama memiliki metabolisme cepat, tetapi kucing kaki hitam harus menghabiskan hampir seluruh waktu bangunnya untuk berburu, sedangkan cheetah berfokus pada penggunaan energi seefisien mungkin.

Cheetah juga dikenal sebagai hewan sangat lincah bermanuver dan dapat bergerak mengikuti gerakan mangsanya dengan hampir mulus. Tak heran, menjadikannya salah satu kucing paling mematikan di dunia. 

Namun, ancaman dari kucing besar lainnya merupakan bukti bahwa menjadi pemburu yang sukses tidak selalu berarti dapat mempertahankan mangsanya.

Cheetah cenderung berburu saat senja, fajar, atau siang hari untuk mencegah buruannya diburu atau dicuri predator lain. Cheetah dapat bertahan hingga lima hari tanpa makan.  

Macan tutul membawa makanan mereka ke pepohonan agar dapat makan tanpa diganggu ancaman terestrial. Meski bukan kucing terbesar di planet ini, macan tutul memiliki tubuh kuat yang dapat menyeret bangkai seberat lebih dari seratus kilogram ke atas batang pohon.

Macan tutul adalah pemburu agresif, terutama mengejar hewan berkuku seperti impala dan kijang. Namun, tidak segan memburu tikus, burung, bahkan menjelajahi perairan untuk memancing.

Hewan buruan macan tutul, di antaranya monyet, babi hutan, landak, bahkan tidak segan-segan mengudap anak cheetah ketika ada kesempatan.

Meski memiliki kecepatan hampir 40 mil per jam, kucing paling mematikan di duni ini lebih suka menggunakan bulu kamuflase mereka untuk menyelinap mendekati mangsanya, kemudian membunuhnya dengan satu gigitan rahang mereka yang kuat. 

Popularitas mereka sebagai hewan peliharaan telah berkembang di seluruh dunia, tetapi penyebaran luar biasa itu juga memungkinkan kucing domestik menjadi salah satu spesies invasif non-asli yang paling mematikan di dunia.

Walau menempati wilayah sangat kecil—sering kali hanya terdiri atas satu atau dua pekarangan di pinggiran kota—kucing liar dan kucing peliharaan di luar ruangan dapat menghancurkan komunitas hewan pengerat serta burung. 

Ketika melihat wilayah-wilayah ini secara keseluruhan, kucing domesyik memiliki potensi mengubah bioma secara dramatis meski hanya membunuh sekitar satu dari tiga hewan yang diburu. 

Singa: tingkat keberhasilan 25%

Bukan suatu kebetulan jika singa memiliki tingkat keberhasilan yang rendah sebagai pemburu dan menggunakan taktik kelompok untuk menjatuhkan mangsa.

Singa menggunakan teknik penyergapan untuk sedekat mungkin dengan kawanan hewan mangsa, kemudian bekerja sama melumpuhkan anggota kawanan paling lemah dan rentan dari kawanan yang melarikan diri.

Tanpa kecepatan, seperti cheetah atau jaguar, singa telah mengembangkan teknik berburu berbeda. Walau bukan pemburu paling sukses dalam keluarga kucing, singa masih tidak terlalu takut pada kawanan hyena.

Meski begitu, menjadikan singa sebagai salah satu kucing paling mematikan di dunia. 

https://www.kompas.com/homey/read/2023/03/24/092930376/hati-hati-ini-5-kucing-paling-mematikan-di-dunia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke