Studi Ungkap Burung Berpenampilan Menarik Punya Suara Kicau yang Buruk

Sementara mereka yang kurang beruntung secara genetik mungkin harus bekerja lebih keras untuk menunjukkan diri sebagai orang atau pasangan yang layak. 

Ternyata objek streotip ini juga menunjukkan dinamika yang sama di dunia burung. Dalam penelitian baru yang diterbitkan dalam Proceedings of the Royal Society B, burung jantan dengan warna bulu cerah cenderung menjadi "penyanyi" atau berkicau buruk

Sedangkan burung yang memiliki fitur-fitur relatif polos bisa berhasil di Carnegie Hall. Dengan kata lain, burung yang jelek perlu memiliki kemampuan bernyanyi atau berkicau yang lebih. 

Dikutip dari Mental Floss, Sabtu (21/1/2023), penelitian yang dilakukan di University of Oxford, Inggris, ini mengamati 518 spesies burung yang berbeda dan mencatat lagu-lagu khas mereka yang digunakan untuk menarik pasangan.  

Walhasil, burung dengan penampilan mencolok cenderung menyanyikan lagu-lagu yang agak membosankan dengan nada monoton.

Sedangkan burung yang bulunya mirip dengan lawan jenisnya atau kurang menarik memiliki kicau yang dapat bertahan lebih lama dan menampilkan lebih banyak nada musik guna membuatnya lebih menonjol. 

Para peneliti tidak dapat menyatakan secara pasti mengapa burung berevolusi dengan mengorbankan salah satu fitur yang menarik.

Di hutan lebat, mungkin lebih menguntungkan untuk bersuara merdu daripada mengandalkan ketampanannya yang tidak terlihat meski penelitian ini tidak menemukan bukti langsung tentang hal itu.

Namun, tampaknya burung yang hanya mengandalkan penampilan telah berevolusi untuk membuat dirinya menonjol dengan cara lain. 

Selain itu, burung-burung yang cantik hanya memiliki sedikit insentif untuk mengembangkan strategi kedua untuk berpasangan.

Burung-burung yang memiliki penampilan bagus tidak perlu berusaha keras. Sisanya hanya perlu bernyanyi sepuasnya.