KOMPAS.com - Pengendalian gulma secara mekanis adalah sebuah cara untuk menghambat dan memutus siklus hidup gulma tanpa bahan kimia. Dengan demikian, pengendalian ini relatif lebih aman dibandingkan pengendalian menggunakan herbisida.
Cara pengendalian ini hanya mematikan gulma yang ada di area budidaya tersebut dan tidak menggangu tanaman utama. Tak hanya aman, biaya yang digunakan untuk pengendalian mekanis juga bisa diminmalisir.
Berdasarkan keterangan di Repositori Universitas Jember, dikutip pada Sabtu (30/7/2022), berikut beberapa teknik pengendalian gulma secara mekanis yang perlu diketahui.
Sistem olah tanah dengan menggemburkan lahan menjadi salah satu cara pengendalian gulma yang mudah dan sederhana. Pengolahan lahan ini dilakukan menggunakan alat-alat pertanian.
Sistem olah tanah dalam pertanian terbagi menjadi tiga jenis yaitu sistem olah tanah sempurna (OTS), tanpa olah tanah (TOT), dan olah tanah minimum (OTM). Ketiganya memiliki kelebihannya masing-masing.
2. Penggunaan mulsa organik
Pengendalian gulma secara mekanis lainnya yaitu dengan memasang mulsa organik pada bedengan. Mulsa organik biasanya dari jerami padi.
Mulsa ini diketahui bisa mempengaruhi cahaya matahari sampai ke tanah. Dengan demikian, biji gulma yang ada di tanah tidak bisa tumbuh.
Selain itu, mulsa jerami juga bisa mengurangi fluktuasi suhu, meningkatkan kelembapan tanah, serta meningkatkan aktivitas mikro dan makro fauna tanah.
3. Penyiangan
Penyiangan adalah teknik pengendalian gulma dengan cara mencabut gulma di sekitar tanaman budidaya. Kelebihan teknik pengendalian gulma secara mekanis yaitu aman bagi makhluk hidup, ramah lingkungan, menghemat biaya, dan mudah dilakukan.
Demikian penjelasan seputar teknik pengendalian gulma secara mekanis yang perlu diketahui. Teknik pengendalian tersebut akan semakin efektif jika dipadukan dengan teknik pengendalian lain.
https://www.kompas.com/homey/read/2022/07/30/220400276/3-teknik-pengendalian-gulma-secara-mekanis-yang-ramah-lingkungan