5 Alasan Mengapa Anjing Menekuk Telinganya ke Belakang

JAKARTA, KOMPAS.com – Anjing kerap melakukan beragam perilaku unik yang memiliki arti tersendiri, misalnya seperti mengejar ekornya, menggail tempat tidurnya, bahkan mengikuti pemiliknya.

Ada juga perilaku anjing yang sering terlihat, yakni menekuk telinganya ke belakang. Liz Waynick, seorang Registered Vet Technician (RVT) menuliskan dalam The Spruce Pets, Sabtu (5/2/2022), perilaku ini memiliki beragam alasan.

RVT, disadur dari Wellesley Animal Hospital, adalah profesional yang sangat terlatih dan bertindak sebagai tangan kanan dokter hewan.

Namun, perlu dicatat bahwa kamu perlu melihat bahasa tubuh anjing peliharaan secara keseluruhan, seperti sorot mata, otot wajah yang tegang atau rileks, dan posisi anjing yang mencondongkan tubuh darimu, atau berjongkok.

Dengan melihat tanda-tanda lain yang diberikan oleh anjingmu, selain posisi telinga, kamu dapat dengan mudah menentukan apa yang tengah disampaikan oleh anjingmu.

Untuk mengetahui lebih lanjut, ini dia ragam alasan mengapa anjing peliharaan menekuk telinganya ke belakang.

1. Merasa tenang

Beberapa telinga anjing tidak berbentuk tegak secara alami. Saat mereka sedang santai, telinganya akan kembali pada posisi alami mereka.

Apabila telinga anjingmu berada di belakang, namun tidak menempel rata, mungkin ini karena mereka sedang merasa tenang.

Bahasa tubuh lain yang mungkin terlihat adalah wajah anjing yang lembut, seperti alis yang tidak mengkerut atau bibir yang terlihat melengkung.

Sikap mereka juga dalam posisi santai, dan ekornya menurun namun tidak berada di antara kedua kakinya.

2. Anjing takut atau gugup

Alasan lain mengapa anjing menekuk telinganya ke belakang adalah karena mereka merasa takut, atau setidaknya waspada terhadap sesuatu.

Alasan ini valid jika ada bahasa tubuh yang menandakan ketakutan atau kewaspadaan. Mungkin seperti menguap atau menjilat bibir, menghindari kontak mata, dan/atau matanya melotot.

Kemudian ekornya ke bawah dan dekat dengan tubuh, membungkukkan tubuh dengan rendah, dan/atau menjauhkan tubuh dari apa pun yang membuatnya takut atau waspada.

3. Memberi peringatan

Jika telinga anjing menekuk ke belakang dan menempel rata, bisa jadi ini adalah pertanda bahwa mereka akan menggigit. Umumnya, tanda ini juga ditunjukkan dengan bahasa tubuh yang menakutkan.

Tanda-tanda lain yang membuat anjing hendak menggigit termasuk menggeram, bibir melengkung, tatapan tajam, bulu meremang atau tegak, dan bahkan menerjang.

Sebagian besar anjing yang mengigit melakukannya karena agresi defensif. Mereka memerlukannya untuk melindungi diri.

Apabila kamu melihat tanda ini, janganlah menghukum anjing peliharaan. Carilah apa yang membuat mereka merasa perlu melindungi diri, misalnya seperti dikerubungi oleh orang baru.

Untuk kasus itu, bantulah anjing peliharaan agar mereka merasa lebih nyaman saat berada di antara orang asing.

3. Anjing sakit atau cedera

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, anjing dengan infeksi telinga mungkin menekuk telinganya ke belakang karena rasa sakit.

Dengan menekuknya ke belakang, mereka mungkin menjaga telinga dari cedera yang berkelanjutan. Perlu diketahui bahwa telinga anjing sangat vaskular atau penuh dengan pembuluh darah.

Jika mereka menggaruknya terlalu keras, mereka dapat memecahkan pembuluh darah di dalam pina atau bagian telinga paling luar. Segera pergi ke dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut.

4. Mendengarkan sesuatu

Selain ragam alasan yang telah disebutkan, ada kemungkinan anjing menekuk telinganya ke belakang karena sedang mendengarkan sesuatu.

Adapun perilaku ini memudahkan mereka untuk mendengar lebih baik. Mungkin kamu sempat melihat anjingmu melakukan ini saat mereka sedang berada di luar rumah, namun ada yang memanggilnya dari dalam.

Kesimpulannya, perilaku anjing tertentu memang cukup mudah untuk dipahami. Namun, perilaku menekuk telinganya ke belakang, bisa cukup sulit dimengerti.

Anjing yang merasa takut memang akan menekuk telinganya ke belakang. Tetapi, tidak semua anjing yang menekuk telinganya ke belakang sedang merasa takut.