Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips dan Trik Mencari Rumah Pertama untuk Generasi Milenial

Pada saat ini, generasi milenial yang berada di rentang usia 24-39 tahun sudah memiliki atau sudah berencana membeli rumah dan hunian untuk masa depan.

Oleh karena itu, penting bagi generasi milenial untuk mengetahui beragam hal yang harus diperhatikan sebelum membeli rumah.

Merujuk Siaran Pers dari Pinhome, Selasa (21/12/2021), berikut ini beberapa tips dan trik bagi milenial yang berencana mencari dan membeli rumah pertamanya.

Hal ini menunjukkan bahwa affordability atau keterjangkauan merupakan salah satu faktor esensial bagi orang-orang sebelum membeli properti.

Selain itu, faktor utama lain yang tak kalah pentingnya adalah lokasi properti yang sesuai dengan tempat mereka beraktivitas.

Johanes Thung, Senior Sales and Business Development Pinhome mengatakan kalau salah satu hal yang harus diperhatikan generasi milenial dalam mencari rumah pertama adalah luas tanah dan luas bangunan.

Untuk pasangan suami-istri yang baru menikah, mungkin luas tanah sekitar 60m2 dengan dua kamar tidur dirasa sudah cukup.


Namun, saat sudah memiliki dua anak, kebutuhannya menjadi berubah, sehingga mereka membutuhkan area yang lebih luas dan ruangan yang lebih banyak.

"Untuk mendukung kehidupan sehari-hari, fasilitas pendukung yang ada di sekitar lokasi juga sangat penting dipertimbangkan. Hal ini dapat berupa keamanan, taman bermain untuk anak, atau tempat ibadah," kata Johanes.

Untuk milenial, aksesibilitas juga harus menjadi pertimbangan sebelum membeli properti, karena mereka akan cenderung memilih hunian yang dekat dengan akses transportasi, fasilitas umum, dan layanan-layanan lainnya.

Pinhome merangkum beberapa karakteristik masing-masing properti sebagai berikut:

Memiliki keunggulan desain lebih modern karena biasanya properti ini merupakan bangunan baru.

Oleh karena itu, pembayaran untuk rumah ini juga memiliki lebih banyak opsi dan administrasi yang lebih mudah untuk diurus dibandingkan rumah sekunder.

Namun rumah tipe ini juga memiliki kekurangan, yakni rumah tersebut belum tentu langsung bisa dihuni karena masih dalam pembangunan. Harga yang ditawarkan juga biasanya relatif mahal, kecuali properti tersebut masih dalam tahap konsep.

Properti sekunder

Tidak hanya properti primer, properti sekunder juga memiliki keunggulan di mana properti ini tentu siap untuk dihuni dan cenderung memiliki harga yang lebih murah karena dihitung berdasarkan luas bangunan atau tanah, juga penawaran harga yang lebih fleksibel.

Selain itu, tentunya lokasi properti ini juga bisa relatif strategis, menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pembeli.

Namun, opsi pembiayaan untuk pembelian properti sekunder ini terbatas dan mungkin juga membutuhkan renovasi, tergantung kondisi bangunan ketika dibeli.

Ketahui kebutuhan finansial yang harus disiapkan sebelum membeli rumah

Dalam proses pembelian rumah, tidak hanya biaya pembelian rumah yang harus disiapkan, namun beberapa biaya untuk kebutuhan administrasi lainnya, baik saat pembelian maupun setelah pembelian rumah.

Biaya pembelian biasanya mencakup down payment, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Biaya Akta Jual Beli (AJB) dan balik nama, serta biaya KPR.

Untuk pembelian rumah sekunder, akan ada pula biaya tambahan yaitu biaya notaris dan biaya appraisal.

Biaya setelah pembelian biasanya meliputi biaya pengisian perabotan dan biaya pemeliharaan.

Untuk rumah sekunder mungkin ada biaya lain yang harus dikeluarkan seperti biaya renovasi.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/12/21/204300676/tips-dan-trik-mencari-rumah-pertama-untuk-generasi-milenial

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke