Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tangan Terasa Panas Saat Terkena Cabai? Ini Penyebabnya

Bahkan, rasanya makan kurang afdal tanpa kehadiran cabai atau sambal. Tak heran, bila kini banyak bermunculan jenis makanan yang mengusung rasa pedas, dari makanan utama hingga camilan. 

Kenikmatan mengonsumsi makanan pedas ini tak jarang meninggalkan rasa panas di mulut dan tangan yang digunakan untuk menyantap. Sensasi atau tangan panas yang terkena cabai ini tentu membuat tak nyaman dan mengganggu, apalagi bila bertahan lama.

Sensasi panas layaknya terbakar dari cabai itu rupanya disebabkan oleh kandungan capsaicin atau kapsaisin dalam cabai.

Senyawa ini ditemukan pada tanaman cabai atau tumbuhan dari anggota Genus Capsicum, yang membuat anggota tumbuhan tersebut memiliki pedas dan menimbulkan rasa panas bila terkena. 

Dilansir dari laman Live Strong, Senin (10/5/2021), ada tujuh senyawa kimia dalam cabai yang menghasilkan rasa panas, tetapi capsaicin adalah biang kerok utamanya.

Sel saraf tertentu di kulit, persendian, dan selaput bereaksi saat terkena capsaicin. Sensasi terbakar tersebut disebabkan oleh ion kalsium yang membanjiri sel saraf. 

Reseptor ini adalah bagian dari sekelompok reseptor, yang juga bertanggung jawab mengatur suhu tubuh dan bereaksi terhadap panas yang ekstrem. 

Artinya, cara tubuh bereaksi terhadap pembakaran cabai cukup sebanding dengan reaksinya terhadap suhu tinggi. Tak heran, ketika kulit atau tangan terkena cabai, akan menimbulkan rasa panas, iritasi, dan kemerahan bisa.

Efek yang lebih buruk bisa terjadi apabila cabai atau capsaicin tak sengaja terkena mata seperti kemerahan, perih, dan rasa sakit yang hebat. Bahkan menghirup capsaicin juga bisa mengganggu, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pernapasan seperti asma. 

Selain menimbulkan rasa panas di kulit ketika tersentuh, capsaicin atau cabai yang terlalu banyak dikonsumsi juga dapat menyebabkan sejumlah efek samping negatif bagi tubuh seperti diare, perut perih, muntah, mual, dan sakit perut. 

Bukan dengan Air

Walau dapat hilang dengan sendirinya, sensasi panas atau terbakar dari cabai tentu sangat tak nyaman, bahkan bisa jadi menyakitkan. Ada beragam cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan rasa panas atau terbakar akibat cabai. 

The National Poison Control merekomendasikan menyiram tangan menggunakan air hangat, mengoleskan minyak goreng ke area kulit yang terkena cabai, atau merendam tangan dalam cuka yang sudah dicampur air bersih.

Namun, menurut American Chemical Society (ACS), air bukan solusi terbaik menghilangkan rasa panas di tangan akibat cabai. Sebab, faktanya, air justru bisa memperburuk keadaan. Hal ini karena sifat air dan cabai yang berlawanan. 

Air dapat membuat molekul capsaicin menyebar sehingga berpotensi menyebabkan rasa panas atau terbakar yang menyebar ke lebih banyak area kulit. Karena itu, tidak disarankan menggunakan air untuk menghilangkan efek panas dari cabai.

ACS merekomendasi cairan nonpolar seperti protein kasein yang ditemukan dalam produk olahan susu, misalnya yoghurt, untuk menghilangkan sensasi panas dari cabai yang terkena kulit dan tangan. 

Kasein protein susu menarik molekul capsaicin, menyelimuti, dan membuangnya, mirip dengan cara kerja sabun pencuci piring. 

https://www.kompas.com/homey/read/2021/05/10/184811076/tangan-terasa-panas-saat-terkena-cabai-ini-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke