Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, Panduan Mengganti Pot Tanaman Hias

JAKARTA, KOMPAS.com - Merawat tanaman di dalam pot adalah cara untuk tetap bisa menanam tanaman di lahan yang terbatas.

Beberapa orang yang tidak memiliki lahan atau taman yang cukup luas, menanam tanaman di dalam pot menjadi solusi yang baik.

Seperti yang dilansir dari Better Homes & Gardens, Sabtu (8/5/2021), tanaman hias tidak bisa menetap di satu pot saja, namun tanaman hias yang sudah memiliki ukuran besar daripada sebelumnya, harus diganti dengan yang baru dan lebih besar.

Namun demikian, dalam mengganti pot, ada hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut ini.

1. Ukuran pot

Memilih pot baru dimulai dengan mengidentifikasi ukuran pot yang Anda butuhkan. Panduan praktisnya adalah tingkatkan ukuran pot dengan diameter 2,5-5 cm untuk tanaman yang tumbuh dalam pot berdiameter 25 cm atau kurang.

Misalnya, tanaman hias ZZ Plant dalam pot pembibitan plastik berukuran 10 cm dialihkan ke wadah baru yang berdiameter 12 cm atau lebih. Philodendron yang tumbuh dalam pot 30 cm dapat dipindahkan ke dalam pot berdiameter 35 cm.

Yang harus diperhatikan adalah hindari menggunakan pot yang terlalu besar dari yang ditentukan. Sebab, pot yang terlalu besar akan terlihat tidak proporsional dengan tanaman.

Selain itu, pot yang terlalu besar untuk tanaman dapat menyebabkan gangguan kesehatan karena tanah pot yang berlebih akan mengering terlalu lambat. Tanah yang terlalu lama basah dapat menyebabkan busuk akar dan batang.

2. Drainase adalah kuncinya

Selalu pilih pot yang memiliki lubang drainase baik, hal ini juga untuk memastikan tanah pot tidak terlalu basah setelah menyiram tanaman.

Drainase di dalam pot akan mengeluarkan kelebihan air dari proses penyiraman dan memungkinkan oksigen masuk ke akar tanaman. Jika Anda menggunakan piring atau nampan di bawah pot, pastikan untuk mengosongkannya agar akar tidak terlalu lembab. 

3. Gaya pot

Ukuran pot dan drainase adalah dua faktor terpenting dalam memilih pot untuk tanaman. Setelah memenuhi kedua kebutuhan tersebut, pilih pot yang memiliki tampilan dan nuansa yang Anda sukai.


Pot keramik adalah jenis wadah paling populer untuk tanaman hias saat ini, yang memiliki berbagai jenis gaya, warna, dan ukuran.

Selain pot keramik, pot tanah liat pun menjadi pot yang sering digunakan oleh beberapa orang. Pot ini memiliki berat ideal untuk tanaman besar dan berpori sehingga baik untuk jenis tanaman kaktus, pakis, anggrek, dan sukulen.

Namun, pot tanah liat membutuhkan penyiraman lebih sering dan sulit dibersihkan.

Sementara itu, pot plastik dan fiberglass menawarkan beberapa keunggulan, yakni tersedia dalam berbagai warna dan model.

Selain itu, pot ringan ini mudah dibersihkan dan tidak mahal serta tidak perlu disiram sesering tanah liat.

Bahan lain untuk wadah tanaman rumah yang dapat dipilih adalah pot logam, keranjang, kayu, tembikar, dan kaca.

4. Kebersihan

Hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah menjaga kebersihan pot, hal ini untuk mencegah penyakit yang menyerang tanaman.

Pot tanah liat sering kali berwarna putih setelah digunakan dalam waktu lama. Ini disebabkan oleh penumpukan mineral setelah air di dalam pot menguap.

Untuk menghilangkan kerak ini, gosok dengan bantalan wol baja atau sikat bulu kaku dalam larutan cuka dan air.

Jika keraknya tebal, sikat terlebih dahulu dengan bantalan wol baja kering kemudian bilas pot dan rendam dalam larutan pemutih dengan komposisi 1 bagian pemutih dan 9 bagian air (1:9) selama 20 menit.

Cara ini untuk membunuh bakteri, jamur, atau telur hama di dalamnya. Setelah sudah 20 menit, bilas kembali.


Sementara itu, untuk pot plastik, bersihkan dengan kain yang dicelupkan ke dalam air sabun hangat, gosok pot hingga benar-benar bebas dari tanah dan kotoran.

Untuk hasil yang maksimal, rendam pot dalam larutan pemutih seperti yang dilakukan pada pot tanah liat.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/05/08/144310876/simak-panduan-mengganti-pot-tanaman-hias

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke