JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing Anda mengalami penurunan berat badan? Banyak yang berpikir jika penurunan berat badan adalah hal yang wjar dan normal untuk kucing dewasa, namun pada kenyataannya tidak demikian.
Dilansir dari The Spruce Pets, Selasa (10/11/2020), penurunan berat badan biasanya merupakan pertanda dari masalah kesehatan yang mendasarinya. Untuk itu, penting mengambil tindakan jika kucing Anda mengalami berat badan.
Lantas, bagaimana bisa mengetahui jika kucing mengalami penurunan berat badan? Memang sulit untuk mengetahui kucing benar-benar mengalami penurunan berat badan.
Untuk melihat kondisi tubuh kucing, mulailah dengan melihat tubuh kucing dari atas. Berat badan kucing ideal jika ada lipatan pinggang yang terlihat namun tidak ekstrim atau berlebih.
Selanjutnya, ketika diraba di bagian tulang rusuk akan terasa lapisan lemak tipis. Jika tulang rusuk terasa sangat menonjol dan terlihat, kemungkinan kucing Anda mengalami penurunan berat badan.
Dalam beberapa kasus, kucing mengalami penurunan berat badan saat mereka tidak terlalu banyak makan.
Namun, bisa juga penurunan berat badan disebabkan oleh beberapa penyakit. Banyak masalah kesehatan yang dapat menyebabkan penurunan berat badan pada kucing, beberapa di antaranya lebih serius daripada yang lain.
Hipertiroidi
Hipertiroid adalah penyakit umum yang paling sering menyerang kucing usia tua. Kucing yang terkena penyakit ini menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid karena pembesaran kelenjar tiroid.
Pembesaran ini biasanya disebabkan oleh tumor jinak yang tumbuh di tiroid.
Tanda-tanda umum hipertiroidisme termasuk penurunan berat badan, peningkatan rasa haus, serta buang air kecil.
Beberapa kucing juga mengalami muntah, diare, dan hiperaktif. Beberapa kucing akan bertindak gelisah. Kucing dengan hipertiroidisme memiliki bulu yang tampak tidak terawat dan berminyak.
Untuk mengobatinya bisa menggunakan yodium radioaktif atau obat oral.
Penyakit ginjal kronis
Penyakit ginjal kronis adalah salah satu penyakit paling umum yang terlihat pada kucing dewasa. Ginjal menghasilkan hormon penting, menyaring limbah dari darah, membantu mengatur tekanan darah, dan memfasilitasi produksi sel darah merah baru.
Ketika ginjal kucing tidak berfungsi secara baik, itu menyebabkan berbagai masalah lain.
Meningkatnya rasa haus dan buang air kecil adalah salah satu tanda pertama yang terlihat saat kucing mengalami masalah ginjal, diikuti oleh hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, dan kelesuan.
Penyakit ginjal kronis tidak dapat disembuhkan, seringkali ditangani secara medis dengan obat-obatan, perubahan pola makan, dan suplementasi cairan.
Diabetes
Diabetes mellitus adalah penyakit umum lainnya yang dapat menyerang kucing. Gangguan endokrin ini memengaruhi kemampuan pankreas untuk memproduksi insulin, hormon yang dibutuhkan untuk mengatur glukosa darah.
Tanda-tanda diabetes termasuk penurunan berat badan, haus, sering buang air kecil, dan kelesuan. Namun, beberapa kucing bahkan akan kembali normal setelah beberapa bulan perawatan.
Masalah Gastrointestinal
Saluran gastrointestinal adalah rumah bagi mikroflora, juga dikenal sebagai bakteri 'bermanfaat', yang berkontribusi pada kesehatan pencernaan dengan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan bila seimbang.
Masalah GI dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, muntah, diare, lesu, dll. Pengobatan parasit GI bisa dilakukan dengan memberikan obat cacing pada kucing. Namun masalah GI lainnya biasanya memerlukan obat-obatan dan perawatan.
https://www.kompas.com/homey/read/2020/11/10/165700276/ketahui-sebab-kucing-mengalami-penurunan-berat-badan