Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Pedagang Pakaian di Malaysia Keluhkan Sepinya Pembeli, Salahkan Toko Online

Kompas.com - 08/04/2024, 13:11 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang pakaian di Bazar Idul Fitri di Jalan Tuanku Abdul Rahman (TAR), Kuala Lumpur, Malaysia, mengeluhkan sepinya pembeli jelang hari raya tahun ini.

Seorang pedagang, Fitri Suraya Muhammad Hafidz (31), mengaku mengalami kerugian setelah penjualannya turun lebih dari 50 persen dibandingkan Ramadhan tahun lalu.

“Penjualan baju raya tahun ini sangat buruk. Selama ini hasil penjualan hanya untuk membayar sewa lokasi. Mereka (pengunjung) datang hanya untuk melihat-lihat pakaian, tanpa membelinya," ungkap dia, sebagaimana dilansir Harian Metro Malaysia pada Jumat (5/4/2024).

Baca juga: Di Malaysia, Sisa-sia Makanan Ramadhan Diolah Jadi Pupuk Organik

Dia menyalahkan keberadaan toko online atas sepinya pembeli baju jelang Idul Fitri 2024 ini.

"Saya kira salah satu faktor sepinya penjualan adalah banyaknya orang yang berjualan baju raya melalui aplikasi TikTok,” ujarnya.

Fitri Suraya yang membantu bisnis keluarga bersama pamannya, Khairul Azmal (66), mengatakan sebagian besar pengunjung datang hanya untuk merasakan suasana bazar Idul Fitri.

Ia pun mengaku telah memberikan diskon terhadap baju lebaran yang dijual namun kurang direpons pembeli.

"Bahkan ada pedagang yang tertidur karena sepinya pelanggan," ujarnya.

Pedagang lainnya, Muhammad Danny Hakim Razali (23), mengatakan kepada Harian Metro Malaysia, bahwa sebenarnya ada banyak pengunjung yang datang ke bazar pada malam hari, tapi penjualannya masih turun lebih dari 30 persen.

“Saya yakin banyak orang yang membeli pakaian secara online, lebih mudah dibandingkan harus melalui kemacetan. Penjualan tahun ini sangat buruk dan kami masih memiliki stok baju lebaran,” ujarnya.

Aliff -bukan nama sebenarnya- juga merasakan hal yang sama.

Baca juga: Malaysia Punya 13.530 Tahanan Imigrasi, Paling Banyak WNI

Dia menuturkan, meski baju yang dijual sudah mengikuti tren saat ini, namun penjualannya masih buruk.

“Pelanggan datang hanya untuk melakukan survei harga, kemudian membeli secara online,” ujarnya.

Sementara itu, seorang pengunjung, Nuranisah Hani Azmy (23) mengatakan, seluruh anggota keluarganya membeli baju lebaran secara online.

“Harga baju lebaran yang dibeli secara online lebih murah dibandingkan di bazar Idul Fitri. Keluarga saya membeli 10 pasang baju lebaran dan semuanya online. Buat apa buang-buang uang beli baju lebaran yang mahal, padahal saya bisa dapat yang lebih murah,” ujarnya.

Warga lainnya, Dania Zulaikha Mohamad Zaki (21), menyebut harga baju Lebaran yang ditawarkan di bazar Idul Fitri terbilang konyol.

“Saya pernah ke bazar Idul Fitri, namun kualitas pakaian lebaran tidak sebanding dengan harga yang ditawarkan. Selain mahal, desain bajunya juga kurang memuaskan,” ujarnya.

Baca juga: Prabowo Melawat ke Malaysia, PM Anwar: Perjalanan Politik Kami Nyaris Sama

Fatin Nurul Najihah Muhammad Roslan (24) juga mengamini harga penjualan online lebih murah sekitar 50 persen dibandingkan di bazar Idul Fitri.

“Saya membeli baju raya secara online dengan harga 56 (sekitar Rp 190.000) dibandingkan dengan busana yang sama di bazar Idul Fitri yang harganya lebih dari 100 ringgit Malaysia,” ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com