Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Klaim Dalang Bom Bunuh Diri Dekat Makam Jenderal Iran Qasem Soleimani

Kompas.com - 05/01/2024, 06:16 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,IRNA

TEHERAN, KOMPAS.com - Kelompok jihadis Negara Islam (ISIS) pada Kamis (4/1/2024) mengatakan bahwa merekalah yang melakukan pengeboman di dekat makam Jenderal Iran Qasem Soleimani.

Ledakan dua bom tersebut terjadi saat diadakan peringatan empat tahun kematian Soleimani yang dihadiri ratusan orang. 

Klaim dari ISIS ini muncul ketika Iran memperingati hari berkabung nasional bagi mereka yang terbunuh dalam ledakan-ledakan pada hari Rabu (3/1/2024) itu.

Baca juga: Bom di Dekat Makam Jenderal Iran Qasem Soleimani, 103 Orang Tewas

Dalam sebuah pernyataan di Telegram, ISIS mengatakan bahwa dua anggotanya "mengaktifkan rompi peledak mereka" di antara kerumunan orang yang datang untuk memperingati kematian Soleimani.

Jenderal Iran itu diketahui tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) di Baghdad pada 2020. 

Sebelumnya, kantor berita Pemerintah Iran, IRNA, memberitakan penyelidik Iran telah mengonfirmasi bahwa ledakan pertama setidaknya adalah hasil kerja seorang pelaku bom bunuh diri dan meyakini pemicu ledakan kedua yakni kemungkinan besar pelaku bom bunuh diri lainnya.

IRNA melaporkan hal tersebut dengan mengutip keterangan dari seorang "sumber yang mengetahuinya".

Dewan Keamanan PBB mengutuk dua pengeboman tersebut sebagai "serangan teroris pengecut" dan mendesak semua negara anggota PBB untuk bekerja sama secara aktif dengan Iran dalam meminta pertanggungjawaban para pelaku, organisator, penyandang dana, dan sponsor.

Baca juga: Ledakan di Dekat Makam Jenderal Iran Qasem Soleimani Tewaskan 20 Orang

Soleimani, yang mengepalai operasi luar negeri Garda Revolusi, Pasukan Quds, adalah musuh bebuyutan ISIS.

ISIS adalah sebuah kelompok ekstremis Sunni yang telah melakukan serangan-serangan sebelumnya di Iran yang mayoritas penduduknya beragama Syiah.

Jumlah korban tewas direvisi turun dari sekitar 100 orang sehari setelah pengeboman, yang juga melukai ratusan orang di dekat makam Soleimani di kota Kerman, Iran selatan.

Pada Kamis, Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi berbicara kepada kantor berita ISNA mengenai peningkatan keamanan di perbatasannya dengan Afghanistan dan Pakistan.

Ia mengatakan bahwa pihak berwenang telah mengidentifikasi titik-titik prioritas untuk diblokir di sepanjang perbatasan dengan kedua negara tersebut, yang telah lama menjadi titik akses utama bagi kelompok-kelompok militan, penyelundup narkoba, dan migran gelap.

Ketegangan regional telah melonjak di tengah-tengah perang Gaza yang dipicu ketika Hamas melancarkan serangan mematikan pada tanggal 7 Oktober ke Israel, yang disambut baik oleh Teheran sambil menyangkal keterlibatannya.

Wakil kepala staf Presiden Iran Ebrahim Raisi untuk urusan politik, Mohammad Jamshidi, menuduh di platform media sosial X bahwa "tanggung jawab atas kejahatan ini terletak pada rezim AS dan Zionis (Israel), dan terorisme hanyalah sebuah alat".

Baca juga: Iran Perintahkan AS Bayar Rp 771 Triliun atas Tewasnya Jenderal Qasem Soleimani

Amerika Serikat menolak anggapan bahwa mereka atau sekutunya, Israel, berada di balik pengeboman tersebut, sementara Israel menolak berkomentar.

"Amerika Serikat tidak terlibat dengan cara apapun, dan setiap saran yang bertentangan dengan hal itu adalah konyol," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.

"Kami tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa Israel terlibat dalam ledakan ini," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Global
Marian, Ibu dari Michelle Obama Meninggal di Usia 86

Marian, Ibu dari Michelle Obama Meninggal di Usia 86

Global
Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Global
Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Global
Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Global
Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com