Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisi Lain Pertemuan Kim Jong Un dan Putin di Rusia

Kompas.com - 16/09/2023, 17:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Puncak diplomasi Kim pada pertemuan internasional sebelumnya adalah pertemuan bersejarah dengan mantan Presiden Donald Trump pada Juni 2018 di Singapura, yang pada saat itu banyak dipuji sebagai kemungkinan "jalan menuju perdamaian" di Semenanjung Korea.

Kedua pemimpin bertemu kembali pada Februari 2019 di Hanoi, Vietnam, untuk pertemuan puncak kedua mereka, tetapi gagal mencapai kesepakatan.

Baca juga: Pertemuan Kim Jong Un-Putin: Santap Siang Mewah, Minum Anggur dan Saling Memuji

Para analis mengatakan perkembangan geopolitik baru-baru ini, termasuk invasi Rusia ke Ukraina dan persaingan strategis AS-China, memberi Kim peluang lain untuk mendongkrak citranya.

Menurut mereka, Kim melihat peluang emas untuk memajukan program senjata negaranya dengan sedikit dampak dan meningkatkan pengaruhnya terhadap Rusia dan China, yang berselisih dengan AS.

Pada 2022, Korea Utara melakukan sejumlah uji coba rudal yang melanggar berbagai sanksi PBB.

Namun Dewan Keamanan PBB gagal mengambil tindakan karena adanya keberatan dari Rusia dan China, yang memiliki hak veto.

Pada Desember 2017, dewan tersebut mengeluarkan sanksi keras terhadap Korea Utara sebagai tanggapan atas peluncuran rudal balistik antarbenua oleh Pyongyang dengan dukungan Rusia dan China.

Meningkatkan pengaruh Pyongyang

Yoo yakin pengaruh Korea Utara terhadap Rusia meningkat karena konfrontasi Moskwa dengan Washington terkait perang di Ukraina.

“Ada pembalikan posisi dari KTT (konferensi tingkat tinggi) sebelumnya,” kata Yoo merujuk pada KTT antara Rusia dan Korea Utara pada April 2019.

Pada saat itu (April 2019), Kim meminta dukungan diplomatis kepada Putin setelah pertemuan puncaknya dengan Trump yang gagal, tetapi kini Rusia, yang haus akan amunisi, justru yang menghubungi Kim, menurut Yoo.

“Pada 2019, Kim tidak punya pilihan selain mengandalkan Putin untuk keluar dari isolasi diplomatik. Sekarang ini, Kim yang memegang kendali,” kata Cho Han-Bum, peneliti senior di Institut Unifikasi Nasional Korea.

Liputan berita internasional mengenai pertemuan puncak terbaru antara Putin dan Kim menggarisbawahi sambutan mewah yang disiapkan Putin untuk pemimpin Korea Utara.

Beberapa kantor berita Korea Selatan memberitakan bahwa Putin, yang dikenal sering datang terlambat saat pertemuan dengan para pemimpin asing, menunggu Kim selama 30 menit di tempat pertemuan.

Kantor berita Associated Press melaporkan Putin menyapa Kim dengan jabat tangan erat selama sekitar 40 detik.

Media pemerintah Korea Utara memuji pertemuan puncak tersebut sebagai “tonggak baru” bagi perkembangan hubungan antara Pyongyang dan Moskwa.

Baca juga: Mengenal Kereta Lapis Baja Kim Jong Un dan Kenapa Dia Jarang Naik Pesawat

Halaman:

Terkini Lainnya

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Global
Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Global
Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Global
Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Global
Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Global
Korsel Peringatkan Besok Bakal Ada Lagi Balon Berisi Sampah dari Korut

Korsel Peringatkan Besok Bakal Ada Lagi Balon Berisi Sampah dari Korut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com