Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Maroko Batasi Bantuan dari Negara Lain

Kompas.com - 13/09/2023, 07:21 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Al Jazeera

Jens Laerke, wakil juru bicara OCHA, mengatakan kepada Al Jazeera pada Selasa (12/9/2023), bahwa PBB telah mengirim tim ahli darurat untuk menawarkan dukungan dalam penilaian, koordinasi, dan respons terhadap upaya yang dipimpin pemerintah Maroko.

"Tim PBB ini dikirim atas permintaan dari koordinator perwakilan PBB di Maroko," jelas Laerke.

Dia menambahkan, INSARAG tersedia sebagai jaringan untuk respon tim pencarian dan penyelamatan perkotaan (USAR), namun belum menerima permintaan dari pemerintah Maroko.

Baca juga: UPDATE Gempa Maroko, 2.497 Orang Tewas, 4 Negara Tawarkan Bantuan

"Adalah otoritas Maroko yang menentukan dukungan apa yang mereka anggap perlu. Kami terus menjalin komunikasi yang erat dengan pihak berwenang mengenai masalah ini. Dalam bencana sebesar ini, PBB siap mendukung rakyat dan pemerintah Maroko," kata Laerke.

Sementara itu, Amerika Serikat telah mengirimkan tim kecil ahli bencana ke Maroko untuk menilai situasi. Mereka juga menyatakan kesiapakan untuk berbuat lebih banyak.

Penjelasan Maroko

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu, Kementerian Dalam Negeri Maroko mengatakan, penerimaan bantuan dari empat negara pada awalnya adalah keputusan yang dibuat berdasarkan penilaian yang tepat atas kebutuhan di lapangan.

Kementerian itu menegaskan bahwa ini bukan bentuk penolakan terhadap tawaran bantuan dari negara lain.

Kementerian Dalam Negeri Maroko hanya khawatir bantuan yang tidak terkoordinasi dengan baik akan menjadi kontraproduktif.

Abdelmalek Alaoui, presiden Institut Intelijen Strategis Maroko, meyakini tidak ada persoalan geopolitik di balik keputusan Maroko untuk bersikap selektif dalam menerima bantuan sejauh ini.

"Pertanyaan tentang bagaimana menyalurkan bantuan internasional menjadi pusat pembicaraan sejak hari pertama. Kami memiliki kekhawatiran bahwa jika Anda mendapatkan terlalu banyak bantuan (dengan cara) yang tidak terorganisir, hal itu akan menimbulkan hambatan dan ini akan sangat rumit untuk ditangani," kata Alaoui kepada Al Jazeera dari ibu Kota Rabat.

Baca juga: Gempa Maroko Ikut Hancurkan Bangunan Bersejarah di Marrakesh

Dia menambahkan bahwa wilayah yang paling parah terkena dampak gempa Maroko adalah wilayah pedesaan di pegunungan.

"Semua bantuan internasional diterima di Maroko, tetapi harus diatur dan harus datang dengan cara yang tepat," katanya.

"Anda hanya memiliki satu jalan, Anda memiliki jalur logistik yang sangat panjang untuk sampai ke sana. Anda harus memastikan bahwa bantuan tersebut tidak menambah masalah," tambah Alaoui.

Dia menegaskan sekali lagi bahwa Maroko tidak bermaksud menolak bantuan dari luar.

"Banyak orang berbicara tentang bagaimana Maroko dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik dan menerima bantuan, tetapi saya akan mengatakan, Maroko tidak menolak bantuan internasional, Maroko berusaha menyalurkannya dengan cara terbaik untuk melayani kepentingan terbaik bagi penduduknya," jelas dia.

Abdelhakim Moustaid, direktur kesehatan regional di Ouirgane, selatan Marrakesh, mengatakan bahwa upaya penyelamatan adalah operasi yang kompleks.

"Ingatlah bahwa ini adalah gempa berkekuatan magnitudo 6,8 di daerah pegunungan yang aksesnya sangat sulit. Bersama dengan tentara, kami mengoordinasikan operasi penyelamatan dan menerbangkan para korban luka-luka ke rumah sakit," katanya kepada Al Jazeera.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Global
Marian, Ibu dari Michelle Obama Meninggal di Usia 86

Marian, Ibu dari Michelle Obama Meninggal di Usia 86

Global
Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Global
Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Global
Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com