KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-456 pada Kamis (25/5/2023).
Ini termasuk, Bos Grup Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin, mengatakan pasukannya telah mulai mentransfer posisi mereka di kota Bakhmut, Ukraina timur ke militer Rusia.
Sementara itu, Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan, Rusia telah mulai memindahkan senjata nuklir ke negaranya.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-455 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod Diserang Drone | Nasionalisasi Aset Crimea
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-456 yang dapat Anda simak:
Kepala Administrasi Militer Ibu Kota Kyiv, Serhiy Popko, pada Kamis mengatakan, pasukan Rusia telah melakukan serangan drone di Kyiv pada Rabu (24/5/2023) malam.
Namun, kata dia, pertahanan udara Kyiv berhasil menghancurkan semua drone dalam serangan udara selama tiga jam tersebut.
Serangan itu tercatat menjadi serangan ke-12 selama bulan ini.
Serhiy Popko, mengatakan dalam sebuah pesan di Telegram, bahwa Rusia sekali lagi menyerang Kyiv dari udara.
"Serangan itu besar-besaran. Musuh terus menggunakan taktik serangan dalam beberapa gelombang, dengan interval antar kelompok drone penyerang," tambahnya, dikutip dari AFP.
Pejabat yang ditunjuk Rusia menjadi Gubernur Crimea, Sergei Aksyonov, pada Kamis mengatakan, enam drone berhasil ditembak jatuh atau diblokir di wilayahnya pada Rabu malam.
"Pada malam lalu, enam drone ditembak jatuh atau diblokir di berbagai bagian Crimea," tulis Sergei Aksyonov di Telegram.
Dia menyebut, tidak ada korban jiwa atau korban cedera dalam insiden kali ini.
Rusia telah menangkap dua warga Ukraina yang diduga berencana menargetkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di wilayah Rusia.
"Sebuah kelompok sabotase dari dinas intelijen luar negeri Ukraina mencoba meledakkan sekitar 30 saluran listrik PLTN di Leningrad dan Kalinin pada awal Mei dengan tujuan menghentikan reaktor nuklir di pembangkit tersebut," lapor kantor berita Rusia, Ria Novosti, mengutip pernyataan yang dikeluarkan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB).
FSB mengungkap, tujuan serangan itu adalah untuk menyebabkan kerugian ekonomi yang serius bagi Rusia dan merusak reputasinya.
"Orang-orang itu telah merobohkan tiang yang membawa kabel tegangan tinggi dan menanam ranjau di empat tiang yang membawa kabel tegangan tinggi dari PLTN Leningrad," jelas FSB.
Presiden Volodymyr Zelensky menuduh Rusia meneror warga Ukraina pada Kamis, ketika militernya mengumumkan telah menembak jatuh 36 drone buatan Iran yang dikerahkan oleh pasukan Moskwa.
"Musuh terus meneror Ukraina dengan meluncurkan 36 Shahed. Tidak ada yang mencapai target mereka," kata Zelensky dalam sebuah posting media sosial.
"Saya berterima kasih kepada pasukan pertahanan udara kami atas hasil 100 persen," ungkapnya.
Korea Selatan pada Kamis menepis laporan media AS bahwa peluru artilerinya sedang menuju ke Ukraina.