Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Maulana
Direktur Center of Economic and Social Innovation Studies (CESIS)

Peneliti dan Penulis

Politik "Debt Chicken" Plafon Utang Amerika Serikat

Kompas.com - 08/05/2023, 13:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Maka dari itu, prioritas paling penting yang harus menjadi landasan strategi untuk mengatasi masalah krisis utang dalam pemerintahan AS adalah menghindari krisis konstitusional, barulah diikuti oleh prioritas menghindari krisis keuangan.

Mengurangi ketegangan politik AS bisa menyelamatkan ekonomi global dari jurang krisis. Jika tidak, permainan-permainan politik akan semakin berbahaya bagi perekonomian global.

Pasalnya, saat ini politik tingkat tinggi seperti politik “debt chicken” atau pun politik brinkmanship sedang bergulir dalam menunjukkan siapa yang paling berpengaruh dalam ekonomi Amerika Serikat.

Baik "debt chicken" maupun brinkmanship memang sering terjadi di Amerika Serikat, terutama dalam konteks perdebatan anggaran dan penganggaran belanja pemerintah.

Kedua taktik tersebut sering digunakan sebagai sarana untuk memengaruhi kebijakan fiskal dan keuangan pemerintah AS.

"Debt chicken" dalam konteks ini mengacu pada permainan politik yang berbahaya di mana dua belah pihak saling bersaing untuk menunjukkan siapa yang lebih tegas dalam menolak menaikkan batas utang negara, dengan harapan memenangkan dukungan publik dan meraih keuntungan politik.

Sedangkan brinkmanship merupakan strategi memaksa lawan politik untuk melakukan tindakan tertentu dengan menempatkan diri pada ambang batas krisis.

Dalam hal ini, pemerintah Biden menggunakan politik brinkmanship, sedangkan oposisi memilih strategi “debt chicken”.

Jika suatu negara mencapai batas utangnya, maka pemerintah harus memutuskan apakah akan menaikkan batas utang atau menghadapi risiko gagal bayar pada obligasi dan hutang negara.

Dalam situasi ini, "debt chicken" terjadi ketika dua belah pihak saling menunggu dan mengharapkan pihak lain untuk mundur dan mengambil tanggung jawab dalam menaikkan batas utang.

Namun, jika kedua belah pihak tidak mengalah, maka risiko default dan krisis keuangan yang serius dapat terjadi.

Permainan ini sangat berbahaya karena dapat berdampak buruk pada kredibilitas negara dan stabilitas ekonomi, sehingga perlu dihindari.

Sebagai gantinya, para pemimpin politik harus bekerja sama untuk mencari solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak dan menghindari memainkan permainan politik yang berbahaya seperti "debt chicken".

Dalam perundingan mengenai batas utang Amerika Serikat antara Presiden Biden dan pemimpin oposisi Kevin McCarthy, kedua pihak tersebut akan berusaha menunjukkan kekuatan dan keberanian mereka sendiri dalam menangani masalah tersebut.

Namun, jika tidak ada satu pihak yang bersedia mundur, maka dapat terjadi risiko gagal bayar pada obligasi dan hutang negara, yang dapat mengakibatkan krisis keuangan dan dampak serius pada perekonomian AS dan dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com