Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Bersenjata Bunuh 74 Orang di Nigeria

Kompas.com - 09/04/2023, 14:47 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MAIDUGURI, KOMPAS.com – Setidaknya 74 orang tewas di Negara Bagian Benue, Nigeria, akibat serangan kelompok bersenjata dalam dua serangan terpisah pada pekan ini.

Wilayah tersebut merupakan episentrum konflik antara kelompok penggembala dan kelompok petani yang berseteru.

Juru bicara Kepolisian Negara Bagian Benue Catherine Anene mengatakan, 28 jenazah ditemukan di sebuah kamp pengungsi internal di wilayah pemerintah daerah Mgban antara Jumat (7/4/2023) malam dan Sabtu (8/4/2023) pagi.

Baca juga: Rebutan Bingkisan Ramadhan, 2 Wanita Tewas di Nigeria, Ibu Hamil Lahiran

Belum jelas apa yang memicu serangan itu. Akan tetapi, para saksi mata mengatakan bahwa beberapa pria bersenjata datang dan mulai menembak, sebagaimana dilansir Reuters.

Sebelumnya, insiden serangan juga terjadi di desa terpencil Umogidi di wilayah pemerintah daerah Otukpo pada Rabu (5/4/2023).

Dalam serangan tersebut, tersangka kelompok penggembala membunuh penduduk desa di sebuah pemakaman.

Baca juga: Hasil Pemilu Nigeria Rupanya Penting bagi Jerman, Ini Penjelasannya

Penasihat Keamanan Gubernur Negara Bagian Benue Paul Hemba mengatakan, 46 jenazah ditemukan setelah serangan pada Rabu.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari dalam sebuah pernyataan pada Sabtu mengutuk serangan di Negara Bagian Benue.

Dia mengarahkan pasukan keamanan untuk meningkatkan pengawasan di daerah yang terkena dampak.

Baca juga: Nigeria Krisis Uang Tunai gara-gara Uang Kertas Baru, Antrean ATM Berjam-jam

Banyak serangan semacam itu di bagian-bagian terpencil Nigeria tidak dilaporkan karena personel pasukan keamanan yang sangat terbatas sering terlambat menanggapi panggilan darurat dari masyarakat.

Benue adalah salah satu negara bagian di wilayah Sabuk Tengah Nigeria, tempat mayoritas Muslim dari utara bertemu dengan mayoritas Kristen di selatan.

Persaingan penggunaan lahan di Sabuk Tengah sangatlah tinggi. Garis patahan antara kelompok petani dan kelompok penggembala sering tumpang tindih dengan etnis dan agama.

Baca juga: Jerman Kembalikan Artefak Jarahan Tentara Inggris ke Nigeria, Perunggu Kerajaan Benin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com