Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2023, 11:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) mengatakan, pihaknya memantau dengan seksama latihan militer China di sekitar Taiwan.

American Institute in Taiwan, kedutaan de facto AS di pulau tersebut, mengatakan bahwa Washington yakin dan percaya diri memiliki sumber daya dan kemampuan yang cukup secara regional untuk memastikan perdamaian dan stabilitas.

China memulai latihan militer di sekitar Taiwan pada Sabtu (8/4/2023), selang sehari setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu Ketua DPR AS Kevin McCarthy di Loas Angeles, AS.

Baca juga: Situasi Memanas, 42 Jet Tempur China Lewati Selat Taiwan, Kapal Perang Beijing Latihan

Taiwan menyampaikan, Tsai berada di AS dalam rangka transit setelah mengunjungi beberapa negara di Amerika Selatan.

“Kami memantau tindakan Beijing dengan cermat,” kata juru bicara American Institute in Taiwan, sebagaimana dilansir Reuters.

Juru bicara tersebut menuturkan, China tidak berhak memanfaatkan transit Tsai di AS sebagai dalih melakukan reaksi yang berlebihan.

Baca juga: Siaga Tempur, China Luncurkan Latihan Militer di Selat Taiwan

Dia menuturkan, transit tersebut konsisten dengan praktik dan kebijakan AS yang sudah berlangsung lama.

Saluran komunikasi AS dengan China tetap terbuka dan Washington secara konsisten mendesak untuk menahan diri dan tidak mengubah status quo, kata juru bicara itu.

“Kami merasa nyaman dan percaya diri bahwa kami memiliki sumber daya dan kemampuan yang cukup di kawasan untuk memastikan perdamaian dan stabilitas dan untuk memenuhi komitmen keamanan nasional kami,” kata juru bicara American Institute in Taiwan.

Baca juga: China Beri Sanksi Perpus Reagan, Respons Pertemuan Taiwan dan AS

AS memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan kemudian beralih mengakui China pada 1979.

Akan tetapi, Washington terikat oleh undang-undang untuk menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.

China mengatakan, Taiwan adalah masalah paling penting dan sensitif dalam hubungannya dengan AS. Topik mengenai Taipei tersebut sering menjadi sumber ketegangan antara Beijing dan Washington.

Baca juga: 3 Kapal Perang China dan 1 Helikopter Terdeteksi di Sekitar Taiwan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Investigasi Ungkap Sejumlah Pekerja Migran Justru Jadi Korban Eksploitasi Diplomat

Investigasi Ungkap Sejumlah Pekerja Migran Justru Jadi Korban Eksploitasi Diplomat

Global
Iran Jinakkan 30 Bom di Teheran dan Tahan 28 Orang Terkait ISIS

Iran Jinakkan 30 Bom di Teheran dan Tahan 28 Orang Terkait ISIS

Global
Rombongan Pertama Pengungsi Nagorno-Karabakh Memasuki Armenia

Rombongan Pertama Pengungsi Nagorno-Karabakh Memasuki Armenia

Global
Perempuan Iran Terancam Dipenjara 10 Tahun jika Dianggap Berpakaian Tak Pantas

Perempuan Iran Terancam Dipenjara 10 Tahun jika Dianggap Berpakaian Tak Pantas

Global
UPDATE Konflik Armenia-Azerbaijan: 120.000 Warga Akan Tinggalkan Nagorno-Karabakh

UPDATE Konflik Armenia-Azerbaijan: 120.000 Warga Akan Tinggalkan Nagorno-Karabakh

Global
Bocah 11 Tahun Tewas Dibacok di Malaysia, WNI Diburu

Bocah 11 Tahun Tewas Dibacok di Malaysia, WNI Diburu

Global
China Pasang Penghalang Terapung di Laut China Selatan

China Pasang Penghalang Terapung di Laut China Selatan

Global
Di Majelis Umum PBB, Indonesia Tawarkan 3 Strategi untuk Hidupkan Lagi Solidaritas Global

Di Majelis Umum PBB, Indonesia Tawarkan 3 Strategi untuk Hidupkan Lagi Solidaritas Global

Global
Kisah Kripto Nyasar Masuk Rekening Pekerja Disabilitas, Mendadak Kaya Berujung Pidana

Kisah Kripto Nyasar Masuk Rekening Pekerja Disabilitas, Mendadak Kaya Berujung Pidana

Global
Perjanjian Damai Beres, Hubungan Israel-Arab Saudi Membaik?

Perjanjian Damai Beres, Hubungan Israel-Arab Saudi Membaik?

Global
Kim Jong Un Belum Berhenti, Kali Ini Kirim Surat ke Xi Jinping

Kim Jong Un Belum Berhenti, Kali Ini Kirim Surat ke Xi Jinping

Global
Paus Fransiskus: Barat Tak Boleh Main-main dengan Ukraina

Paus Fransiskus: Barat Tak Boleh Main-main dengan Ukraina

Global
Bos Mafia Italia Messina Denaro Dilaporkan Koma

Bos Mafia Italia Messina Denaro Dilaporkan Koma

Global
Rangkuman Hari ke-577 Serangan Rusia ke Ukraina: Markas Armada Laut Hitam Rusia Dibabat Rudal | Serangan Siber Skala Penuh Crimea

Rangkuman Hari ke-577 Serangan Rusia ke Ukraina: Markas Armada Laut Hitam Rusia Dibabat Rudal | Serangan Siber Skala Penuh Crimea

Global
[UNIK GLOBAL] Jasad Alien Meksiko Diteliti | Selancar Bawa Ular Piton

[UNIK GLOBAL] Jasad Alien Meksiko Diteliti | Selancar Bawa Ular Piton

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com