Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Perang Rusia Vs Ukraina: Dampaknya bagi Geopolitik dan Geoekonomi Global

Kompas.com - 16/03/2023, 06:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dampak negatif perang bagi Rusia adalah sanksi ekonomi oleh masyarakat dunia. Hal itu membuat kegiatan produksi dan perdagangan internasional dari dan ke Rusia terganggu sehingga mengangkat jumlah pengangguran.

Per Januari 2023, terdapat 2,7 juta pengangguran, atau 3,6 persen dari angkatan kerja, 71,2 juta orang. (Bdk. www.take-profit.org/en/statistics).

Pengangguran dan kesulitan ekonomi, baik di Ukraina maupun di Rusia, memicu arus migrasi besar-besaran ke berbagai negara tetangga, terutama di kawasan.

Perang Ukraina telah membuat kondisi geoekonomi regional goncang. Uni Eropa (UE), misalnya, harus memikul beban karena harga gas alam di Eropa membengkak tiga kali lipat.

UE juga harus menganggarkan 175 miliar euro atau sekitar 1,1 persen hingga 1,4 persen dari PDB pada 2022 untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Setidaknya UE telah mengeluarkan 50 miliar euro untuk menahan konsekuensi harga domestik dari situasi yang diperparah oleh guncangan pasokan melalui transfer, pemotongan pajak, dan kontrol harga yang diatur. (Bdk. www.chathamhouse.org/2023).

Perang tersebut menyebabkan kondisi geoekonomi global melemah. Hal itu terjadi karena pasokan biji-bijian, pupuk, dan energi dari Ukraina dan Rusia menipis.

Kondisi geoekonomi menjadi lebih darurat karena adanya inflasi dan ketidakpastian ekonomi di dunia yang bersaing untuk mendapat pasokan pangan dan energi dari keduanya.

Dampaknya bagi Indonesa

Perang Rusia vs Ukraina ikut melemahkan kerjasama ekonomi, investasi dan perdagangan bilateral antara Indonesia dengan Ukraina dan Rusia.

Data Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mencatat Indonesia memiliki investasi di Ukraina, di antaranya di bidang farmasi dan bidang teknologi informasi dan marketing.

Sedangkan, investasi langsung Ukraina ke Indonesia pada 2021 ada sekitar 55 proyek dengan nilai 1,13 juta dollar AS atau Rp 16,1 miliar.

Data dari Kementerian Perdagangan, menunjukkan bahwa pada 2021, nilai perdagangan Indonesia-Ukraina menyentuh angka 1,46 miliar dollar AS atau Rp 20,8 triliun.

Namun, setelah konflik dengan Rusia, perdagangan dengan Indonesia hampir sepenuhnya dihentikan. (Bdk.bisnis.tempo.co, 23 Febeuari 2023).

Ukraina juga dikenal sebagai lumbung Eropa. Dalam hal gandum, Indonesia mengimpor sebagian besar gandum dari Ukraina.

Pada 2020, Indonesia mengimpor 2,96 juta ton gandum dari Ukraina. Semenjak perang pecah, kegiatan impor merosot, bahkan jarang terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com