Tahun lalu, orang Rusia membeli hampir 40 persen dari semua kondominium yang dijual kepada orang asing di Phuket, menurut Pusat Informasi Real Estat Thailand, VOA mengutip Al Jazeera.
Emil Saliani, yang berasal dari Ukraina, sudah tinggal di Thailand selama beberapa tahun. Dia bekerja sebagai agen penjualan properti dan mitra pengembangan Wyndham Grand dan Natai Beach Resort di Phuket.
"Kami memiliki hotel baru dan satu hotel (yang terletak di) tepi pantai, dan tingkat hunian kami hampir 100 persen. Sekarang kami memiliki lebih dari 50 persen orang Rusia yang tinggal selama 10-14 hari. Tidak ada masalah," kata Saliani.
Pada tahun lalu, ribuan turis Rusia terjebak di Thailand menyusul pengenaan sanksi Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya terhadap Rusia.
Penangguhan layanan kartu kredit Visa dan MasterCard dan penghapusan bank Rusia dari jaringan keuangan SWIFT mengakibatkan warga Rusia tidak bisa mengakses dana pribadi karena nilai tukar Rubel anjlok.
Baca juga: Mengenal SWIFT, Sistem Keuangan Global yang Dipelintir Barat untuk Tekan Rusia
Kini, Rusia masih menghadapi sanksi berat seiring berlanjutnya perang di Ukraina.
“Alasan investasi karena ingin memindahkan uang (dari Rusia),” kata Saliani. "Ini situasi yang buruk. Mereka mengkhawatirkan mata uangnya."
Pasar properti di Phuket sudah sangat jenuh sehingga sekarang ada agen tanpa izin yang mencoba menghasilkan uang, kata Saliani.
“Sekarang, siapa pun bisa menjadi agen properti atau persewaan, dan (menagih) seratus kali lipat,” katanya. “Sulit dipercaya, ini seperti pasar liar yang tidak dapat dikendalikan oleh siapa pun.”
Outlet berita lokal di Thailand telah melaporkan bahwa beberapa pengunjung Rusia juga bekerja secara ilegal sebagai pemandu wisata dan sopir taksi di Phuket.
Bhummikitti Ruktaengam, mantan presiden Asosiasi Pariwisata Phuket, dalam sebuah unggahan di facebook meminta pejabat untuk menyelidiki prospek orang Rusia yang bekerja secara ilegal di Thailand.
Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Hindari Perang, Ribuan Orang Rusia Kabur ke Thailand.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.