BATAM, KOMPAS.com - Investigasi kantor berita Reuters yang diunggah pada Sabtu (25/3/2023) mendapati bahwa sejumlah sepatu bekas yang dijanjikan akan didaur ulang menjadi taman bermain baru dan lintasan lari di Singapura, justru diselundupkan ke Indonesia.
Reuters menemukannya setelah memasang alat pelacak di 11 sepatu bekas yang disumbangkannya ke program daur ulang oleh Pemerintah Singapura dan perusahaan petrokimia raksasa Dow Inc asal Amerika Serikat (AS).
Dow adalah produsen utama bahan kimia untuk membuat plastik dan bahan sintetis lainnya, juga memproduksi karet silikon dan plastik untuk sol sepatu.
Baca juga: Netizen Negeri Jiran Ramai Bahas Sepatu Rp 16 Juta yang Dipakai PM Malaysia
Reuters lalu ingin melacak sepatu-sepatu yang disumbangkan apakah benar-benar berakhir menjadi lintasan lari di Singapura, atau setidaknya sampai ke fasilitas daur ulang lokal.
Ada sebelas pasang sepatu yang disisipi pelacak Bluetooth ke rongga dalam solnya. Pelacak disinkronkan ke aplikasi smartphone untuk menunjukkan ke mana sepatu itu bergerak selama enam bulan.
Semua sepatu ditaruh di tong sumbangan yang berbeda di sekitar Singapura selama 14 Juli-9 September 2022.
Sepatu pertama yaitu Nike biru ditemukan meninggalkan Singapura untuk dibawa ke Batam, dan hampir semua sepatu yang diberi pelacak tadi berakhir di Yok Impex Pte Ltd yaitu eksportir barang bekas Singapura.
Sebanyak sepuluh pasang sepatu bergerak dari tong sumbangan ke fasilitas eksportir, kemudian ke Indonesia. Ada juga yang menuju penjuru Tanah Air.
Wartawan Reuters yang yang melacak sepatu-sepatu itu mengungkapkan, tiga pasang sepatu--termasuk Nike biru--ditemukan di Jakarta dan Batam, dan empat pasang di lokasi yang terlalu jauh dilacak.
Dalam tiga kasus lainnya, pelacak berhenti mengirimkan sinyal setelah mencapai Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.