Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa Turkiye dan Suriah, Korban Tewas Jadi 11.236 Jiwa, 2 di Antaranya WNI

Kompas.com - 08/02/2023, 18:56 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

ISTANBUL, KOMPAS.com – Jumlah korban tewas dalam gempa Turkiye dan Suriah naik menjadi lebih dari 11.200 jiwa pada Rabu (8/2/2023).

Sebagaimana diberitakan AFP, para pejabat dan petugas medis mengatakan, sebanyak 8.574 orang tewas di Turkiye dan 2.662 orang tewas di Suriah akibat gempa bermagnitudo 7,8 yang terjadi pada Senin (6/2/2023).

Dengan demikian, total korban meninggal dunia terbaru yang sudah ditemukan di kedua negara menjadi 11.236 orang.

Baca juga: Korban Gempa Turkiye dan Suriah Melewati 9.500, Terbesar dalam Satu Dekade

Sementara itu, pejabat dan tim penyelamat di kedua negara melaporkan, hampir 50.000 orang ditemukan terluka di Turkiye dan 5.000 orang di Suriah.

Temuan jumlah korban tewas maupun terluka ini dimungkinan dapat bertambah mengingat petugas masih melanjutkan evakuasi di lokasi bencana.

Pada Rabu, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan dilaporkan telah mengunjungi lokasi terdampak gempa di Kota Kahramanmaras, Turkiye selatan.

Tayangan televisi menunjukkan dia sempat memeluk seorang wanita tua yang menangis dan berjalan melewati kerumunan besar menuju tenda bantuan kemanusiaan Bulan Sabit Merah.

Erdogan telah berjanji untuk membangun kembali daerah yang rusak akibat gempa dalam waktu satu tahun.

Dia juga tampaknya menepis kritik bahwa tanggapan Pemerintah terhadap bencana terburuk Turkiye dalam beberapa dekade ini berjalan lambat.

"Awalnya ada masalah di bandara dan di jalan, tapi hari ini semakin mudah dan besok akan lebih mudah lagi," kata dia dalam sambutan yang disiarkan televisi.

Baca juga: 1 WNI Tewas Akibat Gempa Turkiye, 2 Masih Belum Bisa Dihubungi

2 WNI meninggal

Sementara itu, KBRI Ankara merevisi jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas dalam gempa Turkiye.

Sebelumnya, KBRI Ankara melaporkan hanya ada satu WNI yang meninggal dunia dalam bencana alam itu.

Terbaru, KBRI Ankara melaporkan jumlah WNI yang meninggal dalam gempa Turkiye adalah dua orang.

Namun, WNI kedua itu adalah anak dari WNI pertama yang sebelumnya ikut dilaporkan meninggal dunia.

“Yang meninggal di Kahramanmaras adalah 1 ibu WNI dan 1 orang anak usia satu tahun. Karena aturannya kan anak di bawah 18 tahun otomatis boleh pegang paspor indonesia. Jadi hitungannya (ada) 2 WNI yang meninggal dunia (dalam gempa di Turkiye),” tulis Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal dalam pesan di aplikasi WhatsApp (WA).

Ibu WNI yang menjadi korban tewas dalam gempa bumi di Turkiye itu bernama Nia Marlinda asal Bali.

Nia ditemukan tewas bersama anak berusia satu tahun serta suaminya yang merupakan warga negara Turkiye di Kahraman Maras karena tertimbun reruntuhan.

Baca juga: Terus Bertambah, Korban Tewas Gempa Turkiye-Suriah Capai 8.364 Orang

KBRI Ankara menyampaikan, pemulasaran jenazah WNI yang menjadi korban gempa Turkiye telah dikomunikasikan kepada keluarga mendiang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com