Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Heezy Yang, "Drag Queen" Berjenggot di Korea Selatan

Kompas.com - 21/01/2023, 20:29 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SEOUL, KOMPAS.com - "Ketika saya pertama kali mencoba drag, saya tidak tahu akan seperti apa dan bagaimana saya nantinya. Drag memberi saya semacam pemberdayaan dan pembebasan," kata Heezy Yang.

Hurricane Kimchi adalah nama panggung Heezy Yang selama hampir satu dekade melakukan drag—berdandan atau tampil dengan gender yang berbeda dari keseharian untuk sebuah pertunjukkan.

Yang mengambil bagian dalam sejumlah acara, termasuk Seoul Pride di ibu kota Korea Selatan.

Baca juga: Kisah Pilu Kopilot Yeti Airlines, 16 Tahun Lalu Suaminya Juga Tewas Saat Terbangkan Pesawat

"Ada ribuan penonton di Seoul Pride dan saya merasa seperti superstar. Saya merasa geli sekaligus terpacu adrenalin," kata Yang kepada BBC.

"Saya menikmati berinteraksi dengan orang-orang dan mendapatkan energi dari kerumunan besar."

Dia mencoba drag untuk pertama kalinya setelah melihat teman-temannya melakukannya. Yang kemudian menyadari itu bisa menjadi alat untuk menggabungkan aktivisme dan kecintaannya pada seni.

"Awalnya saya tidak punya agenda. Saya melakukannya untuk bersenang-senang," kata Yang.

"Semakin lama saya melakukan drag, semakin banyak saya tampil, saya bisa melihat bagaimana saya bisa menggunakannya dan bagaimana saya bisa menikmatinya."

Drag tidak umum di Korea Selatan dibandingkan dengan negara lain seperti Inggris dan AS. Yang bercerita, beberapa orang tampak terkejut ketika dia keluar di depan umum dengan pakaian Hurricane Kimchi.

“Terkadang saya pergi ke pertunjukkan drag dengan wajah yang sudah dirias dan di jalan orang-orang terlihat bingung,” katanya.

"Saya tidak pernah merasa terancam secara fisik saat berada di ruang publik, meskipun saya sadar bahwa orang mungkin berpikir negatif atau memandang saya dengan cara yang negatif."

Heezy terlibat dalam sejumlah acara untuk mewakili komunitas LGBT yang lebih luas.SANGSUK SYLVIA KANG via BBC INDONESIA Heezy terlibat dalam sejumlah acara untuk mewakili komunitas LGBT yang lebih luas.
Korea Selatan tidak memiliki undang-undang anti-diskriminasi yang melindungi orang-orang LGBT. Pernikahan sesama jenis juga tidak diakui.

Menjadi LGBT sering dipandang sebagai kecacatan atau penyakit mental. Beberapa gereja konservatif yang kuat menganggap gay atau trans sebagai dosa.

Sebuah laporan Human Rights Watch tahun lalu menemukan diskriminasi terhadap orang-orang LGBT di negara itu sudah "menjalar".

Budaya drag dan LGBT, kata Yang, masih baru dan membingungkan bagi generasi yang lebih tua, tetapi generasi muda Korea lebih sadar.

Baca juga: Cerita Gembira WNI di Malaysia Diberi Hadiah Mobil Proton oleh Bos karena Dianggap Pekerja Keras...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com