Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

B-21 Raider, Pesawat Pembom Nuklir Generasi Terbaru Dipamerkan AS, Bisa Terbang Tanpa Awak

Kompas.com - 07/12/2022, 20:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

SACRAMENTO, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) meluncurkan pesawat tempur B-21 Raider, pembom strategis berteknologi tinggi terbaru yang mampu membawa muatan nuklir dan dapat diterbangkan tanpa awak.

Pembom siluman generasi terbaru ini diluncurkan di fasilitas produsen senjata Northrop Grumman di California, selama upacara megah yang dihadiri oleh pejabat tinggi AS pada Jumat (2/2/2022).

Angkatan Udara AS berencana membeli setidaknya 100 pesawat B-21, yang per pesawat harganya 700 juta dollar AS (hampir Rp 11 triliun), menurut juru bicara Northrop Grumman dilansir dari Al Jazeera pada Sabtu (3/12/2022).

Baca juga: AS Sebut Nuklir China Kian Pesat, Kemenhan China: Itu Hanya Spekulasi

Pengungkapan pesawat pengebom baru tersebut terjadi pada saat ketegangan geopolitik meningkat antara AS, Rusia, dan China di tengah perang di Ukraina dan masalah integritas wilayah Taiwan.

Pembom strategis Rusia dan China melakukan patroli bersama selama delapan jam di atas Pasifik barat pada Rabu untuk menunjukkan kerja sama militer yang sedang berlangsung antara kedua negara.

Kementerian Pertahanan China menyebut misi itu sebagai upaya "rutin" dalam memperkuat hubungan pertahanan dengan Rusia.

Moskwa dan Beijing juga sedang mengembangkan pembom siluman strategis – Xian H-20 China dan Tupolev PAK DA Rusia yang berkemampuan nuklir. Pesawat tempur itu diharapkan dapat bersaing dengan B-21.

B-21 mampu mengudara tanpa pilot, namun Angkatan Udara AS mengatakan pesawat itu “dipersiapkan untuk kemungkinan itu, tetapi belum ada keputusan untuk menerbangkannya tanpa awak”.

“B-21 Raider adalah pembom strategis pertama dalam lebih dari tiga dekade,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam pernyataan yang disiapkan pada acara Jumat (2/12/2022).

Baca juga: Terungkap, Kepala Intelijen Rusia Bertemu Direktur CIA, Bahas Nuklir dan Ukraina

Austin memuji jangkauan pesawat dan desainnya yang unggul.

“Tidak ada pembom jarak jauh lain yang bisa menandingi efisiensinya,” kata Austin.

“Lima puluh tahun kemajuan dalam teknologi “low-observable” telah masuk ke pesawat ini,” katanya dilansir dari Al Jazeera.

“Bahkan sistem pertahanan udara yang paling canggih pun akan berjuang untuk mendeteksi B-21 di langit.”

B-21 Raider mengusung bentuk “sayap terbang” yang mirip dengan pendahulunya.

Pesawat ini akan mampu membawa senjata konvensional dan nuklir ke seluruh dunia menggunakan kemampuan pengisian bahan bakar jarak jauh dan udara.

Northrop Grumman memuji pesawat baru itu sebagai "tulang punggung kekuatan pembom masa depan kita."

Perusahaan kedirgantaraan dan desain mengatakan penerbangan pertama pembom jarak jauh diharapkan berlangsung pada 2023.

Enam dari pesawat pembom jarak jauh sedang dalam berbagai tahap perakitan dan pengujian di fasilitasnya di California.

Baca juga: Persenjataan Nuklir China Diprediksi Meningkat 3 Kali Lipat pada 2035, AS Ketar-ketir

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com