BEIJING, KOMPAS.com - Stasiun televisi (tv) negara China memotong gambar jarak dekat dari siaran Piala Dunia Qatar yang menunjukkan penonton tanpa masker memadati stadion.
Tindakan ini dilakukan setelah liputan awal dari turnamen olahraga empat tahunan itu memicu kemarahan warga “Negeri Tirai Bambu,” yang sampai saat ini masih merasakan pembatasan ketat di bawah kebijakan nol Covid.
China adalah ekonomi besar dunia terakhir yang masih berusaha membasmi penyebaran domestik Covid-19 dengan penguncian cepat, karantina panjang, dan kampanye pengujian massal.
Baca juga: Protes Anti-lockdown China Meluas, Massa Turun ke Jalan Serukan Partai Komunis Mundur
Stasiun televisi CCTV Sports dilaporkan menggantikan gambar “close-up” dari penonton tanpa masker yang melambai-lambaikan bendera di tengah siaran langsung pertandingan grup Jepang vs Kosta Rika pada Minggu (27/11/2022).
Adegan tersebut kemudian diganti dengan gambar pemain, official atau stadion sepak bola, menurut AFP melaporkan
CCTV Sports juga hanya menunjukkan gambar jarak jauh dari penonton di mana sulit untuk melihat wajah individu.
Adapun jumlah tayangan yang menunjukkan kondisi penonton di stadion menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan siaran langsung dari pertandingan yang sama di platform online termasuk Doujin - TikTok versi China.
Puluhan juta orang di kota-kota besar termasuk Beijing, Guangzhou, dan Chongqing juga masih berada di bawah penguncian dengan tingkat kontrol bervariasi pada Minggu (27/11/2022).
World????Update:
Chinese TV has to censor World Cup standsThis is presumably due to strict anti-coronavirus restrictions in China itself. The authorities don't show their citizens large crowds so as not to create resentment.#chinalockdown #FIFAWorldCup #coronavirus #WuhanLab pic.twitter.com/XQSiqlv8Ap
— Debashish Sarkar ???????? (@DebashishHiTs) November 25, 2022
Kondisi tersebut kontras jika dibandingkan dengan kondisi kerumunan parau di Piala Dunia Qatar. Tontonan itu membuat marah banyak pengguna media sosial China.
Awal minggu ini, surat terbuka beredar di aplikasi perpesanan WeChat yang populer di China. Isinya mempertanyakan kebijakan Covid-19 negara itu, sembari dengan sinis menanyakan apakah China "berada di planet yang sama" dengan Qatar
Tak lama, sensor China sudah menghapus unggahan itu dari platform tersebut.
Minggu ini protes yang jarang terjadi di sejumlah kota besar, mengkritisi berlanjutnya penguncian (lockdown) Covid-19 China setelah lebih dari 2,5 tahun pandemi.
Ratusan orang dilaporkan turun ke jalan di Beijing dan Shanghai pada Minggu (27/11/2022) untuk memprotes kebijakan nol-Covid China.
People in China angry maskless crowds at World Cup while they live with Covid-19 lockdowns https://t.co/5iKkKGUZLI pic.twitter.com/mL2mSNcjWS
— Mothership.sg (@MothershipSG) November 25, 2022
Baca juga: 10 Orang Tewas akibat Kebakaran Apartemen di China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.