Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuhi Keinginan Terakhir Ayah, Pasangan Ini Menikah di RS, Malam Harinya Sang Ayah Meninggal

Kompas.com - 20/11/2022, 22:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Seorang ayah di Singapura bernama Henry Sun memiliki keinginan terakhir menikahkan putrinya sebelum meninggal. Permintaannya itu pun terwujud, tepat sebelum malam ia mengembuskan napas terakhirnya.

Dikutip dari MSNews pada Minggu (13/11/2022), Henry Sun didiagnosis menderita kanker dubur sekitar tiga tahun lalu, kata putrinya yaitu Phoebe kepada Shin Min Daily News.

Namun, operasi tidak dimungkinkan karena Henry Sun juga menderita penyakit jantung, terang perempuan berusia 29 tahun tersebut.

Baca juga: Bapak Ini Selalu Sendirian di Restoran, Pesan 8 Porsi, tapi Mengaku Makan dengan Keluarga

Henry Sun kemudian menjalani radioterapi dan kemoterapi, tetapi kondisinya memburuk setelah awalnya terkendali. Hingga akhirnya, pihak keluarga diberitahu bahwa usia harapan hidupnya tinggal tiga bulan lagi.

Sun lalu dipindahkan dari rumah sakit ke Assisi Hospice. Di sana, istrinya memberitahu Phoebe bahwa sang ayah sebelum meninggal ingin melihat anaknya menikah, tetapi pernikahan tidak boleh dipaksakan jika memang belum siap.

Phoebe lalu berdiskusi dengan pacarnya yaitu Marcus dan orangtuanya. Singkat certa, pasangan itu mendapat dukungan untuk menikah.

Staf Assisi Hospice lalu menghubungkan Phoebe dengan Ambulance Wish Singapore, badan amal yang membantu orang sakit parah.

Selanjutnya, Ambulance Wish membantu persiapan pernikahan Phoebe dan Marcus termasuk kartu ucapan dan suvenir pernikahan.

Phoebe dan Marcus awalnya hendak menikah pada 11 November 2022, tetapi kondisi Henry Sun memburuk. Ambulance Wish lalu menyarankan pernikahan dimajukan ke 30 Oktober 2022.

Baca juga: Bapak yang Selalu Makan Sendirian di Restoran Ditawari Makan Bareng Netizen dan Ditraktir

Kurang dari tiga hari sebelum acara, para relawan membantu calon mempelai mendapatkan kamar berukuran kecil di rumah sakit, penata rias, bunga, perlengkapan minum teh, hingga dekorasi.

Oleh karena pembatasan Covid-19, mereka hanya diizinkan mengundang enam orang dari keluarga dan teman. Pihak rumah sakit kemudian memberikan izin untuk menambah satu tamu lagi.

Upacara pernikahan sederhana pun dimulai. Henry Sun masuk ke ruangan dengan terbaring di tempat tidur, dan disambut persembahan teh dari kedua mempelai sesuai adat keluarga tersebut.

Sun berusaha duduk dan mengambil cangkir dengan kedua tangannya. Dia sebenarnya sudah tidak bisa mengonsumsi makanan dan minuman secara normal, tapi tetap meminum tehnya.

Menurut Ambulance Wish, Henry Sun tampak lelah tetapi hatinya berseri-seri. Dia kemudian memberikan sepasang pena kepada pasangan itu dengan bantuan istrinya, untuk melambangkan penulisan bab hidup baru oleh kedua mempelai.

Sesi pernikahan diakhiri dengan foto bersama.

Pada malam di hari yang sama, Henry Sun meninggal. Ia menghadap Sang Pencipta setelah keinginan terakhirnya terpenuhi.

Baca juga: [TRIVIA] 10 Tradisi Pernikahan Aneh: Payudara Diludahi Bapak, Pengantin Dilarang ke WC

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Global
Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Kisah 'Penyihir Malam', Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Kisah "Penyihir Malam", Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

Global
Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Global
Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com