Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Pelabuhan Yunani Dikuasai China | Jokowi Masuk Tokoh Muslim Dunia

Kompas.com - 01/11/2022, 06:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Kisah pelabuhan Piraeus Yunani yang dikuasai perusahaan China memuncaki daftar artikel Populer Global hari ini.

Di bawahnya ada Presiden RI Joko Widodo yang masuk 50 besar tokoh muslim paling berpengaruh di dunia 2023, dan gambaran rasa kehilangan di tragedi Itaewon.

Sementara itu, penyintas tragedi Halloween Itaewon bercerita momen orang-orang mengembuskan napas terakhir mereka.

Baca juga: Tidak Lapor Bawa Rendang, Pria Diduga Asal Indonesia Dideportasi dari Australia

Rangkuman artikel Populer Global sepanjang Senin (31/10/2022) hingga Selasa (1/11/2022) pagi dapat Anda baca selengkapnya di bawah ini.

1. Kisah Pelabuhan Piraeus Yunani: Dikuasai Perusahaan China, Negara Tak Bisa Apa-apa

Sejak 2016, perusahaan pelayaran asal China, Cosco, telah menjadi pemegang saham mayoritas di Pelabuhan Piraeus, Yunani.

Kepemilikan mayoritas Cosco atas Pelabuhan Piraeus menjadikan kekuatan asinglah yang mengontrol pelabuhan utama Yunani tersebut.

Sementara itu, di Jerman terjadi perdebatan sengit mengenai Cosco yang membeli saham minoritas di terminal peti kemas di Pelabuhan Hamburg.

Baca selengkapnya di sini.

 Baca juga: Saksi Mata Tragedi Halloween Itaewon: Orang-orang Masih Tertawa Awalnya

2. 50 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia: Jokowi Peringkat Ke-13, Ada 2 dari Indonesia

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menempati peringkat ke-13 dalam 50 besar daftar tokoh muslim paling berpengaruh di dunia 2023.

Daftar ini disusun oleh The World's 500 Most Influential Muslim 2023, yang dikutip pada Senin (31/10/2022). Total ada 500 orang yang masuk daftar, dan yang 50 besar dikelompokkan tersendiri.

Ada dua perwakilan Indonesia yang masuk daftar ini, satu lagi adalah Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf di peringkat ke-19.

Baca selengkapnya di sini.

 Baca juga: Mahasiswa dan Pelajar Iran Tolak Ultimatum, Tetap Gelar Demo, Ratusan Tewas

3. Black Itaewon Hallowen, Cardiac Arrest, dan Rasa Kehilangan

Moon Ju-young (21), seorang saksi mata kejadian sedang berada di tengah kerumuman di Distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan, ketika tragedi itu terjadi.

Ia sudah merasakan tanda-tanda masalah ketika berada di gang-gang sempit sebelum insiden pesta Halloween Itaewon itu terjadi. Apalagi, menurutnya, pesta itu 10 kali lipat ramainya dari pesta yang biasanya ia pernah saksikan.

Bukti-bukti video di media sosial menunjukkan ratusan orang memadati gang sempit dan miring, sehingga mereka tidak bisa bergerak ketika petugas darurat dan polisi berusaha membantu mengeluarkan para korban dari kerumunan.

Baca selengkapnya di sini.

 Baca juga: UPDATE Jembatan Ambruk di India, 132 Orang Tewas

4. Penyintas Tragedi Halloween Itaewon: Tak Berdaya Lihat Orang-orang Embuskan Napas Terakhir

Para penyintas Tragedi Halloween di Seoul menuturkan pengalaman horor mereka saat menyaksikan teman-teman dan orang asing mati lemas di sebuah gang selagi musik riang menggelegar pada malam hari.

Sedikitnya 153 orang tewas ketika kerumunan memadati Distrik Itaewon di ibu kota Korea Selatan.

"Orang-orang mulai mendorong dari belakang, seperti ombak--tidak ada yang bisa Anda lakukan," kata Nuhyil Ahammed kepada BBC.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: China Bangun Terowongan Kereta Api Cepat Bawah Laut Terpanjang di Dunia

5. Ukraina: 50 Rudal Jelajah Diluncurkan dari Rusia, Pasokan Air dan Listrik Lumpuh

Militer Ukraina mengatakan, negaranya telah ditargetkan oleh lebih dari 50 rudal jelajah dari Rusia pada Senin (31/10/2022) pagi waktu setempat.

Serangan itu disebut berdampak pada pemadaman listrik di beberapa wilayah.

"Dari pukul 07.00 pagi pada tanggal 31 Oktober, penjajah Rusia melakukan beberapa gelombang serangan rudal terhadap infrastruktur penting di Ukraina," kata Militer Ukraina di Telegram.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Ukraina Tembak Jatuh Rudal Rusia, Mendarat di Moldova

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com