Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Serikat Pekerja Sebut PM Inggris Tak Kompeten, Mogok Kerja Ketiga dalam Sepekan

Kompas.com - 09/10/2022, 14:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

LONDON, KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Nasional Kereta Api, Maritim, dan Transportasi (RMT) Mick Lynch menyebut Perdana Menteri Inggris Liz Truss tidak kompeten.

Hal tersebut disampaikan Lynch saat para pekerja kereta api menggelar aksi mogok kerja ketiganya dalam sepekan, sebagaimana dilansir The National, Sabtu (8/10/2022).

Lebih dari 40.000 anggota RMT mogok kerja pada Sabtu, membuat hanya satu dari lima kereta yang beroperasi.

Baca juga: Isu Pemindahan Kedutaan Inggris ke Yerusalem Picu Kekhawatiran soal Perundingan Damai Palestina

Lynch menuduh pemerintahan Partai Konservatif mengajukan proposal yang tidak realistis dalam negosiasi yang bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan tentang gaji dan kondisi kerja.

Terlepas dari kurangnya kemajuan dalam diskusi selama berbulan-bulan, Lynch bersumpah bahwa anggota serikatnya akan bertahan.

“Jika kami menyerah, kami akan kehilangan semua yang telah kami negosiasikan selama beberapa dekade dan kami tidak siap untuk melakukan itu,” kata Lynch di luar Stasiun Euston, pusat Kota London.

Baca juga: Seniman Inggris Coreti Rumahnya dengan Doodle, Habiskan 2.296 Pena

Lynch menuduh Truss merusak ekonomi di tengah krisis biaya hidup. Dia juga mengatakan tidak percaya pada Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng.

“Sepertinya dia (Truss) tidak kompeten, ketidakmampuannya hanya diimbangi oleh egonya, dan hal yang sama dapat dikatakan untuk Kwasi Kwarteng,” ucap Lynch.

“Mereka mengatakan bahwa kami adalah koalisi anti-pertumbuhan, mereka harus keluar dan mencetak 65 miliar poundsterling untuk menopang pasar obligasi. Tetapi mereka ingin menyalahkan pekerja kereta api atas apa yang terjadi di negara ini,” sambung Lynch.

Baca juga: Iran Panggil Dubes Inggris karena Komentar Negatif Terkait Kerusuhan

Sekitar setengah dari jaringan kereta ditutup sepanjang hari pada Sabtu. Selain itu, kereta api hanya beroperasi hingga pukul 18.30.

Para penumpang didesak untuk hanya bepergian dengan kereta api jika benar-benar diperlukan. Layanan kereta api kembali lebih lambat dari biasanya pada Minggu.

Ribuan staf pengganti telah direkrut untuk membatasi dampak mogok kerja, tetapi hanya seperlima dari layanan normal yang berjalan.

Baca juga: Dilanda Wabah Flu Burung Terparah, Inggris Terancam Krisis Ayam Kalkun Jelang Natal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com