Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Tarik Kecap Manis dan Saus Sambal ABC dari Pasaran, Ini Alasannya

Kompas.com - 07/09/2022, 13:35 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

SINGAPURA, KOMPAS.com - Tiga produk dilaporkan telah ditarik oleh Badan Makanan Singapura (SFA) karena adanya alergen yang tidak diumumkan lebih lanjut.

Dilansir Channel News Asia, Kecap manis ABC, ABC Sambal Ayam Goreng Saus dan Fukutoku Seika Soft Cream Wafer, ditarik dari pasar Singapura.

Hal ini disampaikan SFA dalam siaran persnya, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Setelah 18 Bulan, Penyebab Kecelakaan Maut BMW yang Hebohkan Singapura Akhirnya Terungkap

Dua produk ABC yang berasal dari Indonesia itu diketahui mengandung sulfur dioksida.

Penarikan kembali berlaku untuk semua Kecap Manis ABC yang diimpor oleh New Intention Trading, dengan tanggal kedaluwarsa 26 Juni 2024.

Sambal Ayam Goreng ABC Saus yang diimpor oleh Distributor Arklife dan memiliki tanggal kadaluwarsa 6 Januari 2024.

SFA juga mendeteksi di dalamnya adanya asam benzoat, yang tidak disebutkan pada label kemasan makanan.

Baca juga: PM Singapura: Seks Antarpria Tak Boleh Dianggap Kejahatan

Namun, SFA menambahkan bahwa kadar sulfur dioksida dan asam benzoat yang terdeteksi berada dalam batas yang diizinkan dalam saus.

Fukutoku Seika Soft Cream Wafer, yang berasal dari Jepang, ditemukan mengandung alergen putih telur dan tepung terigu yang tidak disebutkan.

Batch yang terpengaruh diimpor oleh Sinhua Hock Kee Trading, dan dilengkapi dengan tanggal kedaluwarsa 20 April 2023.

"Alergen dalam makanan bisa mengakibatkan reaksi alergi pada individu yang sensitif terhadapnya," kata SFA.

Baca juga: Covid-19 Surut, Singapura Cabut Kewajiban Bermasker

Berdasarkan peraturan makanan Singapura, produk makanan yang mengandung bahan yang diketahui menyebabkan hipersensitivitas harus dicantumkan pada label kemasan makanan.

Semua bahan dalam makanan kemasan juga harus dicantumkan pada label produk dalam urutan menurun dari proporsi beratnya.

Badan tersebut menambahkan bahwa kehadiran alergen belerang dioksida, putih telur dan tepung terigu tidak menimbulkan masalah keamanan pangan bagi konsumen pada umumnya, kecuali bagi mereka yang alergi terhadapnya.

"Konsumen yang telah membeli produk yang terkena dampak, dan yang alergi terhadap alergen, sebaiknya tidak mengkonsumsinya," kata SFA.

"Konsumen dapat menghubungi tempat pembelian mereka untuk pertanyaan," tambahnya.

Baca juga: Singapura Cabut UU Kriminalisasi Seks Kaum Gay

Penarikan saat ini dilaporkan masih berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com