Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Ancam Hubungan dengan AS Hancur Bila Hal Ini Terjadi

Kompas.com - 13/08/2022, 19:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Moskwa mengancam bahwa hubungan Rusia dengan AS akan hancur lebur jika Washington menyita aset-aset milik Rusia.

Ancaman tersebut disampaikan Kepala Departemen Amerika Utara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Darchiev dalam wawancara dengan kantor berita TASS.

“Kami memperingatkan Amerika tentang konsekuensi merugikan dari tindakan semacam itu yang akan secara permanen merusak hubungan bilateral, yang bukan merupakan kepentingan mereka maupun kami,” kata Darchiev kepada TASS.

Baca juga: Ukraina Klaim Mampu Serang Semua Jalur Pasokan Rusia di Selatan

Kendati demikian, tidak jelas aset-aset apa yang dimaksud Darchiev, sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (13/8/2022).

Darchiev menambahkan, Moskwa memperingatkan AS bahwa hubungan diplomatik antara kedua negara bisa rusak parah dan bisa saja putus bila Rusia dideklarasikan sebagai negara yang mensponsori terorisme.

Berbicara mengenai situasi di Ukraina, Darchiev memaparkan bahwa pengaruh AS di Kyiv telah meningkat, bahkan semakin menjadi pihak yang terlibat langsung dalam konflik.

Baca juga: Peringatan Mantan Presiden Rusia: Insiden Nuklir Bisa Terjadi di Eropa

Darchiev mengeluarkan ancaman tersebut setelah Perwakilan Tinggi Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Uni Eropa Josep Borrell menyarankan untuk menyita aset-aset Rusia yang dibekukan untuk membantu mendanai rekonstruksi Ukraina setelah perang.

AS dan beberapa negara Eropa juga telah membekukan aset-aset yang dimiliki orang-orang kaya Rusia yang memiliki hubungan dengan Presiden Vladimir Putin senilai 30 miliar dollar AS.

Aset-aset tersebut termasuk kapal pesiar, helikopter, real estate, dan barang-barang seni.

Baca juga: Penampakan Pangkalan Crimea Milik Rusia yang Hancur Diserang dari Jarak Jauh

Selain itu, Kementerian Kehakiman AS sedang mencari otoritas yang lebih luas dari Kongres AS untuk menyita aset-aset milik oligarki Rusia sebagai sarana untuk menekan Moskwa atas aksi militernya di Ukraina.

Hubungan Rusia dengan Barat memburuk dengan cepat sejak Moskwa menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Barat menanggapinya dengan sanksi ekonomi, keuangan, dan diplomatik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Langkah Barat termasuk membekukan sekitar setengah dari cadangan emas dan valuta asing Rusia yang hampir menyentuh 640 miliar dollar AS sebelum 24 Februari.

Baca juga: Menhan Inggris: Pasukan Rusia Gagal Total di Banyak Area

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com